2 Hari Berturut-Turut BP2MI Nunukan Terima TKI Bermasalah

NUNUKAN-Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Tawau, Malaysia kembali mengirim sebanyak 139 Tenaga kerja Indonesia yang bermasalah, Rabu (11/3).

Dari 139 terdiri 104 Laki-laki dewasa, 32 orang wanita dan tiga anak-anak, dengan kasus ilegal 66 orang, Overstay 31 orang, kasus Narkoba 36 orang dan kriminal enam orang.

Sementara, Kamis (12/3) sore. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu juga memulangkan sebanyak 156 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) setelah menjalani tahanan di PTS Kimanis dan Papar Kotakinabalu.

Berdasarkan laporan BP2MI Nunukan sebanyak 113 Laki -laki, 28 perempuan dan 15 anak-anak, dengan kasus Illegal 73 orang, Overstay 27 orang, Narkoba 28 orang serta lahir dimalaysia 28 orang.

Para TKI ini dipulangkan melalui Pelabuhan Tawau menuju pelabuhan Tunon Taka Nunukan mengunakan perahu cepat Mid East Express.

Setibanya di Pelabuhan Nunukan, ratusan TKI menjalani pemeriksaan dari Bea Cukai mengunakan K9, serta suhu badan dan Mata dari Kesehatan Pelabuhan, kemudian para deportan dibawa kerusunawa untuk didata oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan.

Plt Kepala BP2MI Nunukan, Arbain Kamis (12/3) menjelaskan, Rabu kemarin kami menerima sebanyak 139 TKI dari Konsulat jenderal republik Indonesia Tawau.

Rinciannya 104 Laki-laki dewasa, 32 orang wanita dan tiga anak-anak, dengan kasus ilegal 66 orang, Overstay 31 orang, kasus Narkoba 36 orang dan kriminal enam orang.

Kemudian, hari ini ada tambahan deportasi dari Konsulat jenderal republik Indonesia Kota Kinabalu, sebanyak 156 TKI dengan rincian 113 Laki -laki, 28 perempuan dan 15 anak-anak.

“Untuk Kesehatan setelah melalui pemeriksaan Kesehatan Pelabuhan itu tidak ada yang terdeteksi suhu badannya tinggi semua normal. Namun yang terlihat para deportan mengalami gatal-gatal itu penyebab dari selama ditahanan,” Ujar Arbain.

“Mereka juga sudah diberikan obat oleh Kesehatan pelabuhan,”Tambahnya.

Dia menyebut, Seperti biasanya kita lakukan pendataan, kemudian aktivitas pagi senam bersama.

Selain itu kita juga lakukan kerja bakti membersihkan disekitar rusunawa, hal itu kita lakukan agar deportan bisa nyaman dan tidak terjangkit penyakit.

“Tadi kita sudah memberikan pelatihan dan pembekalan terhadap deportan asal Tawau mengenai tentang Pertanian, besok juga itu kita lakukan lagi dengan mengundang Dinas Pertanian, ini karena rata-rata deportan bekerja diperusahaan kelapa sawit,”jelas Arbain.

Untuk materinya yang diberikan Dinas Pertanian yaitu bagaimana budidaya kelapa sawit dan tanaman lainnya.

“Jadi bukan dari Dinas Pertanian saja tetapi instansi lainnya seperti Imigrasi dan Disnakertans serta instansi lainnya,” Tutur Arbain.

[jetpack-related-posts]