Joni Sabindo Kembali Lakukan Reses di Kampung Tator, Warga Keluhkan Jalan Lingkungan dan Air Bersih

NUNUKAN-Usai mengelar Penjaringan Aspirasi Masyarakat atau reses di Desa Binusan Dalam, Joni Sabindo kembali reses di RT. 19 Wilayah Kampung Tator, Kelurahan Nunukan Tengah, Kecamatan Nunukan, Selasa (29/3).

Dalam reses tersebut, Masyarakat menyampaikan beberapa aspirasinya di antaranya bantuan alat olahraga pemuda di Kampung Tator, kegiatan kepemudaan juga angkutan sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar bisa masuk ke Kampung Tator.

Bacaan Lainnya

Keluhan soal jalan lingkungan menuju Embung Bolong yang hingga saat ini belum di aspal, bahkan masyarakat khususnya yang bermukim di wilayah RT 17 juga mengharapkan agar jalan di aspal, karena jalan lingkungan tersebut puluhan tahun tidak pernah tersentuh lagi Pemerintah, bahkan jalan yang dulu nya sudah di lakukan pengerasan dengan batu agregat kini sudah tidak tampak lagi, justru jalan tersebut kembali jadi jalan berlumpur saat musim hujan.

Selain, Air bersih dari PDAM juga dikeluhkan, lantaran masih banyak warga di Rt 17 belum menikmati air bersih.

Menanggapi aspirasi tersebut, Joni Sabindo menjelaskan jika apa yang menjadi usulan masyarakat telah di catat dan selanjutnya ditindaklanjuti ke Pemerintah daerah, sekaligus mencocok kan semua usulan baik infrastruktur maupun usulan lainnya dengan data musrenbang.

“Jadi usulan ini saya akan Tindaklanjuti dan mengecek apakah usulan ini masuk ke Musrenbang. Terkait jalan lingkungan memang ini sudah puluhan tahun tidak tersentuh Pemerintah, namun saya akan upayakan agar jalan kita ini bisa di perbaiki karena masalahnya sudah buruk sekali, yang dulunya sudah pengerasan dengan batu agregat sekarang malah tanah merah yang kelihatan,” ujarnya.

Sama halnya air bersih, tentu saya akan cari tahu langsung ke kantor PDAM, apa yang menjadi permasalahanya sehingga sebagian warga di Kampung Tator ini tidak mendapatkan sambungan air PDAM.

Lebih lanjut, Joni menyampaikan jika masyarakat tidak perlu berputus asa dengan usulan yang selama ini belum terealisasi, karena usulan masyarakat tetap menjadi data di Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten.

Berkaitan dengan usulan, Joni menerangkan jika keberadaan masyarakat di wilayah II dan III harus juga diperhatikan.

“Usulan yang masuk bukan dari kita saja, tetapi sodara kita di wilayah II dan III juga memiliki usulan. Mereka mungkin lebih parah keluhannya dibandingkan dengan apa yang bapak ibu usulkan,”

“Oleh karena itu bapak ibu harus bersabar, saya akan kawal dan mencoba untuk mengawasi sesuai dengan tugas dan fungsi saya di Dprd,” pungkasnya. (*)

Dengarkan Kami di Aplikasi Solatafm Nunukan