NUNUKAN-Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Andi Muhammad Akbar Djuarzah bertemu dengan bubuhan Banjar Kabupaten Nunukan, Kamis (5/4).
Ajang silahturahmi tersebut dilaksanakan di Cafe 93 sekaligus berbuka puasa bersama.
Pada kesempatan itu, Andi Akbar menyapa “Kaya apa habar pian seberataan?,” (Apa kabar semuanya?), sebagai kalimat pembuka.
Pertanyaan menyapa dengan menggunakan bahasa daerah Banjar tersebut direspon sangat baik dari bubuhan Banjar yang hadir pada acara yang digelar di 93 Café & Resto Nunukan tersebut.
Ungkapan tersebut dinilai sebagai bentuk kedekatan Andi Akbar dengan kelompok etnis Banjar.
Meskipun kegiatan sederhana, namun tak terhindarkan, kegiatan silaturahmi dan buka puasa bersama berlangsung meriah dengan terbangunnya susana keakraban antara satu dengan lainnya.
Tidak hanya sesama bubuhan Banjar namun juga pada Andi Akbar selaku wakil rakyat di tingkat provinsi dan Ketua KONI Nunukan, Samran yang juga menyempatkan diri turut hadir pada acara tersebut.
“Satu hal yang menjadi cukup istimewa saya dapatkan dari keseharian selama mengenal bubuhan Banjar, saya begitu terkesan dengan keramah tamahan, kehalusan budi pekerti serta keakraban yang selalu ditunjukkan pada siapa saja,” kata Andi Akbar dalam pertemuan itu.
Sebagai anggota wakil rakyat, kata Andi Akbar, dia berharap eksistensi bubuhan Banjar di Nunukan dapat menjadi elemen masyarakat yang mampu memberikan peran positifnya pada pelaksanaan pembangunan di wilayah Kabupaten Nunukan.
Mewakili masyarakat Banjar, Asrul Syamsul Masri menyampaikan rasa terimakasih serta kebahagiaan pada kesempatan yang sederhana dan meriah di tengah kesibukan, Andi Akbar bersedia meluangkan waktu untuk hadir pada acara yang selenggarakan.
“Menjadi satu kehormatan dan rasa besar hati kami, pak Andi Akbar bersedia meluangkan waktu hadir memenuhi undangan untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan kami, masyarakat Banjar di Nunukan,” kata Asrul Syamsul Masri.
Memperkenalkan lebih jauh tentang masyarakat Banjar, Asrul menyebutkan jumlah masyarakat Banjar di Wilayah Kalimantan Utara merupakan etnis terbesar ketiga setelah suku bugis dan suku Jawa dengan sebagian besar diantaranya bermata pencaharian sebagai pedagang.
“Terbanyak penyebaran masyarakat banjar di wilayah Kalimantan Utara ini berada di kota Tanjung Selor dan Kota Tarakan,” terang Asrul.
Menjadi bagian dari penduduk perantau di wilayah Kalimantan Utara, sama seperti etnis lainnya, Bubuhan Banjar di Nunukan dengan semboyan Waja Sampai Kaputing (Perjuangan yang tidak mengenal menyerah, dengan tekad baja hingga akhir), juga berkeinginan kuat untuk menjadi kelompok masyarakat yang mampu memberikan kontribusi positif dalam segala bidang pembangunan di daerah ini. (**)