NUNUKAN, Pembawakabar.com-Sekretaris Daerah Nunukan, Serfianus S.IP, M.Si, usai melaksanakan ramah tamah bersama Direktur Perumda Air Minum Tirta Taka dan jajaran, setelah menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dewan Pengawas Perumda Tirtataka. Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya pembenahan manajemen serta perluasan layanan di Perumda Tirtataka demi mencapai kinerja yang lebih baik.
“Pencapaian yang diraih hingga saat ini luar biasa. Sejak tahun 2014, kondisi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ini sangat memprihatinkan. Namun, dalam tiga hingga dua tahun terakhir, kami sudah bisa menghasilkan pendapatan,”katanya.
Ia juga menyoroti kontribusi dari tim Perumda Air Minum Tirta Taka, direktur dan jajarannya yang aktif dalam memperbaiki manajemen.
Lebih lanjut, Serfianus menyatakan bahwa perluasan pelayanan perlu dilakukan dengan hati-hati, mengingat kondisi geografis Nunukan yang cukup spesifik.
“Bendungan yang ada saat ini memiliki kapasitas yang sangat terbatas. Oleh karena itu, pemerintah daerah telah mengidentifikasi kebutuhan untuk membangun bendungan baru yang telah disepakati,” ujarnya.
Dalam menghadapi krisis air di Kabupaten Nunukan, pemerintah berencana menginvestasikan sekitar 22 miliar untuk penyelesaian embung Lapri. Dengan harapan, proyek tersebut dapat diselesaikan lebih cepat untuk mengatasi permasalahan air, terutama di wilayah Sebatik dan Sungai Limau, yang akan mendapatkan anggaran tambahan sebesar 50 miliar.
Serfianus menegaskan bahwa pembangunan fisik akan dilakukan oleh kementerian, bukan oleh Kabupaten, karena bendungan ditangani langsung kementerian.
“Setelah lahan siap, kami akan terus berkoordinasi dengan kementerian teknis dan Kementerian Pekerjaan Umum, serta balai sungai yang menangani proyek ini,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Perumda Tirtataka dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat Nunukan dan mengatasi tantangan krisis air yang ada.(*)