Cara Wabup Hermanus Menghargai Para Leluhur

Nunukan – Melupakan leluhur sama halnya dengan menjadi sungai tanpa hulu. Kata – kata bijak inilah yang mungkin menjadi pegangan daan falsafah hidup dari Wakil Bupati Nunukan Hermanus.

Bacaan Lainnya

Maka tidak heran, jika ada kesempatan mengunjungi daerah di wilayah Sebuku, Sembakung dan Lumbis, Hermanus selalu meluangkan waktu untuk melakukan ziarah kubur.

Itu pula yang dilakukan ketika Hermanus berkunjung di perusahaan Mandiri Group, Sembakung, Minggu (4/5).

Sebelum melalukan pertemuan dengan anggota Kerukunan Komunitas Karyawan Lokal Desa Payan K3LDP, Hermanus menyempatkan waktu sejenak menziarahi kuburan tua yang ada di lokasi itu.

Hermanus terlihat begitu kusyuk melakukan ritual ziarah sesuai dengan tradisi Suku Agabag yang diyakininya. Dengan hati – hati, Hermanus mengeluarkan buah pinang, beberapa lembar daun sirih, serta kapurnya dari dalam tas. Selanjutnya, buah pinang yang masih segar itu dibelah menjadi 3 bagian, dan diletakkan di dekat daun sirih yang sudah dioles dengan kapur berwarna putih.

Hermanus juga meletakkan satu botol susu kemasan, beberapa batang rokok, serta uang di atas daun sirih tersebut.

Sebagai penutup, Hermanus yang didampingi oleh Ketua TBBR Kalimantan Utara Muriono menaburkan beras kuning sambil mamanjatkan doa bagi para leluhur.

Sebagai orang Kalimantan, Hermanus percaya bahwa setiap daerah pasti ada leluhur yang telah merintis dan membangun daerah tersebut.

Leluhur yang telah berjasa tersebut harus dihormati dan didoakan. “Jangan sampai kita lupa dengan mereka. Kalau kita mau menghormati dan mendoakan para leluhur, maka anak cucu kita juga akan mengingat kita ketika sudah meninggal,” kata Hermanus.

Dari kebiasaan baik ini, kita jadi ingat kata kata Bung Karno, Bapak Proklamator Indonesia yang begitu terkenal : Jas Merah, Jangan Sekali – kali Melupakan Sejarah (para leluhur). (Prokompim)

Dengarkan Kami di Aplikasi Solatafm Nunukan