Balikpapan, 27 Juli 2025 — PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (PLN UID Kaltimra) menyatakan kesiapannya untuk menerapkan standar internasional ISO 22301 tentang Business Continuity Management System (BCMS), usai menggelar simulasi penanganan kondisi krisis secara terpadu di Kantor PLN UID Kaltimra, Balikpapan pada hari Selasa (22/7) lalu.
Simulasi ini menghadirkan skenario krisis berlapis, mulai dari demonstrasi anarkis, ancaman bom, kebakaran besar, hingga penyanderaan pegawai. Pelaksanaan simulasi bertujuan untuk menguji respons dan koordinasi Tim Tanggap Darurat serta Crisis Management Team (CMT) PLN dalam menghadapi situasi darurat secara terukur dan profesional.
General Manager PLN UID Kaltimra, Maria G.I. Gunawan, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat kesiapan organisasi menghadapi potensi gangguan operasional di sektor strategis seperti kelistrikan.
“PLN adalah bagian penting dari infrastruktur publik dan penggerak utama perekonomian. Gangguan layanan bukan hanya berdampak pada sistem ketenagalistrikan, tetapi juga kepercayaan masyarakat, mitra, dan pemerintah. Karena itu, melalui implementasi BCMS ISO 22301, kami membangun sistem yang tangguh agar siap menghadapi krisis secara cepat, efektif, dan terkoordinasi,” jelas Maria.
ISO 22301 memberikan kerangka kerja sistematis bagi perusahaan untuk mengidentifikasi potensi risiko, menetapkan rencana kontinjensi, melatih tim respons darurat, serta mempercepat proses pemulihan setelah kejadian krisis.
Dengan sistem ini, PLN UID Kaltimra menargetkan dapat menjaga kesinambungan layanan, meminimalkan dampak terhadap pelanggan, dan mempertahankan reputasi perusahaan di tengah ketidakpastian.
Komandan Batalyon A Pelopor Sat Brimob Polda Kaltim, Komisaris Polisi (Kompol) Iwan Pamuji, S.H., M.H., menyampaikan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam membangun budaya kesiapsiagaan.
“Situasi krisis tidak mengenal batas unit atau jabatan. Diperlukan kesigapan, kepedulian, dan sinergi dari seluruh elemen. Budaya tanggap darurat harus terus dibangun agar kita tidak hanya menyelamatkan sistem, tetapi juga menjaga keselamatan jiwa, reputasi, dan keberlangsungan organisasi,” ungkapnya.
PLN UID Kaltimra menargetkan proses sertifikasi ISO 22301 dapat dimulai pada akhir tahun 2025, seiring dengan penguatan kapasitas internal melalui pelatihan, audit, dan penyusunan dokumen strategis pendukung. Simulasi ini menjadi bagian dari langkah konkret PLN dalam memastikan kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia, dan prosedur kerja yang adaptif dalam menghadapi berbagai bentuk gangguan.