NUNUKAN-Di Balik sosoknya yang tegas dan sedikit ‘ngoboi’, siapa sangka kalau Wakil Bupati Nunukan H. Faridil Murad ternyata begitu menyukai tanaman. Faridil Murad akan merasa kesal dan tidak nyaman jika melihat ada lingkungan fasilitas publik, baik itu kantor, sekolah, dan bahkan perumahan warga yang dibiarkan gersang dan tidak terawat. Tidak jarang, Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Nunukan bahkan langsung menegur pihak pengelola fasilitas publik yang membiarkan lingkungan di sekitarnya berantakan.
Seperti yang dilakukan saat Faridil Murad dan Tim Monitoring pembangunan Pemerintah Kabupaten Nunukan singgah di SMP Negeri Tulin Onsoi, Jumat ( 13/3) lalu. Tanpa basa – basi Faridil Murad langsung menegur Simon Boli, Kepala Sekolah SMP Negeri Tulin Onsoi, karena membiarkan lingkungan sekolahnya gersang tidak ada tanaman peneduh di sekitarnya. “Sayang sekali sekolah ini, bangunannya sudah bagus tapi lingkunganya gersang karena tidak ada pohon sama sekali di sekelilingnya. Bagaimana ini kepala sekolah,” tanya Faridil Murad. Menjawab pertanyaan itu, Simon Boli menyatakan bahwa tanah di lokasi sekolahnya sedikit berbatu sehingga tanaman sulit untuk tumbuh. “Sudah beberapa kali kami coba tanam pak, tetapi selalu mati karena tanahnya berbatu – batu,” kata Simon.
Atas penjelasan itu, Faridil pun menyarankan agar lubang tanamnya dibuat agak dalam sekitar 50 centimeter sehingga akarnya bisa mencapai lapisan tanah. Disamping itu, dirinya juga meminta agar seluruh siswa dilibatkan dalam penanaman dan pemeliharaan pohon – pohon tersebut. “Libatkan anak – anak, beri tanggung jawab kepada tiap kelas untuk menanam dan merawat minimal 5 sehingga ada rasa tanggung jawab di kalangan mereka,” jelasnya.
Perhatian orang nomor dua di Kabupaten Nunukan ini terhadap tanaman juga terlihat saat dirinya mengunjungi Desa Lubakan, Kecamatan Sembakung. Desa Lubakan adalah perkampungan baru hasil relokasi karena kampung lamanya selalu terendam banjir. Karena baru, masih belum banyak pepohonan yang tumbuh di sekitar rumah warga. Melihat kondisi itu, kepada beberapa warga yang menyambut dan menyalaminya, Faridil Murad minta agar warga menanam tanaman buah di sekitar rumahnya masing – masing. “Karena tidak banjir lagi, sekarang tinggal di sekitar rumahnya ditanami pepohonan agar (suasananya) sama dengan kampung yang lama, kalau bisa ditanami buah – buahanlah supaya bisa dipetik hasilnya,” sarannya.
Contoh lain lagi adalah saat Faridil Murad mengunjungi Kantor Camat Sebuku beberapa bulan seusai dilantik menjadi Wakil Bupati Nunukan di tahun 2016 lalu. Saat itu, dirinya bahkan sampai tidak mampu menahan emosinya menyaksikan lingkungan kantor camat itu berantakan. Rumput di halaman belakang terkesan dibiarkan karena tingginya hampir setengah meter, kondisi di dalam kantor – terutama bagian WC-nya kotor, dan tidak ada tanaman peneduh yang rindang di halaman depannya, kecuali hanya beberapa tanaman kelapa sawit yang kondisinya pun tidak terurus. “Apa kerjanya camat nih, kenapa kantor dibiarkan seperti ini. Kita (Pemerintah) ini contoh bagi masyarakat, tapi kalau kondisinya seperti ini apa yang mau dicontoh,” kata Faridil Murad.
Dari beberapa peristiwa tadi, memperlihatkan betapa perhatiannya terhadap lingkungan begitu tinggi. Baginya, jika suasana rumah, kantor, sekolah atau fasilitas publik lainnya nyaman, bersih, rindang dan indah maka penghuninya juga akan merasa nyaman dan produktif. (HUMAS)