Akhirnya Pencoklitan Pemilih di Lumbis Hulu Rampung

NUNUKAN-Meskipun tenggang waktu berakhirnya masa pemutakhiran data pemilih pilkada serentak 2020 masih lama, tetapi panitia pemutakhiran data pemilih (PPDP) di kecamatan ini telah menunaikan tugasnya dengan cepat.

Salah satu tahapan pilkada serentak Gubernur-Wakil Gubernur Kaltara dan Bupati-Wakil Bupati Nunukan ini adalah pencocokan dan penelitian (coklit) atau pemutakhiran data pemilih.

Kabupaten Nunukan memiliki sejumlah kecamatan atau desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia bagian timur.

Seperti di Kecamatan Lumbis Hulu yang berbatasan langsung dengan Negeri Sabah, Malaysia. Di kecamatan ini pemutakhiran data pemilih telah rampung 100 persen.

Ketua KPU Nunukan, Rahman membenarkan, pencoklitan pemilih di Kecamatan Lumbis Hulu telah rampung dan sisa menunggu diplenokan pada tingkat panitia pemungutan suara (PPS).

Namun, kata dia, pleno hasil pemutakhiran di kecamatan tersebut tetap menunggu kecamatan lainnya sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh regulasi pilkada serentak 2020.

Batas akhir prmutakhiran data pemilih pilkada serentak kali ini hingga 13 Agustus 2020.

Rahman menyebutkan, data pemilih yang dimutakhirkan di Kecamatan Lumbis Hulu memang jumlahnya tergolong sedikit hanya 400 orang lebih yang tersebar pada 10 tempat pemungutan suara (TPS) di 10 desa.

Sedangkan pada 20 kecamatan lainnya, pemutakhiran masih berlangsung termasuk wilayah perbatasan dengan Malaysia lainnya di Pulau Sebatik.

Proses pemutakhiran pemilih di Kecamatan Sebatik Tengah harus dilakukan di pasar saat warga datang berbelanja. Karena sebagian pemilih yang terdata dalam daftar pemilih sementara (DPS) berdomisili di wilayah Malaysia.

Pemilih yang tinggal di wilayah Malaysia ini karena memang sebagian bekerja di perusahaan-perusahaan di Berguson, Negeri Sabah.

Namun, warga bersangkutan tercatat sebagai penduduk Kecamatan Sebatik Tengah yang tersebar pada beberapa rukun tetangga (RT).

“Jadi selain sudah ada PPDP yang sudah rampung mencoklit seperti di Kecamatan Lumbis Hulu tapi ada juga PPDP yang mendata warga di pasar-pasar karena mereka berdomisili di wilayah Malaysia di Pulau Sebatik itu,” ujar Rahman.

Petugas PPDP dan PPS di Kecamatan Sebatik Tengah telah berkoordinasi dengan ketua RT yang punya warga berdomisili dan bekerja di wilayah Malaysia.

Agar warga bersangkutan disampaikan agar kembali ke wilayah NKRI guna dicoklit sebagai pemilih pada pilkada serentak yang digelar pada 9 Desember 2020.

Bahkan ada rencana, PPS di Desa Sei Limau akan menyediakan tempat khusus di tapal batas negara Indonesia dengan Malaysia untuk menunggu WNI dari Malaysia. (BT)

Dengarkan Kami di Aplikasi Solatafm Nunukan