NUNUKAN-Kapal Trawl tanpa Nomor dan Nama sangat merehakan Para Nelayan di Pulau Sebatik, khususnya Nelayan kecil, sebab aktifitas kapal trawl tersebut yangi banyak beroperasi di Perairan Indonesia menggerus hasil tangkapan nelayan. Selain itu dapat mengancam ekosistem laut di perbatasan.
Keresahan itu mulai dirasakan salah seorang nelayan kecil Sebatik asal Sei Taiwan bernama Bahar, Dia mengungkapkan setiap hari di perairan Ambalat kerap melihat langsung kapal trawl yang di rakit layak nya kapal pemuat barang campuran.
“Kapal tersebut berasal dari kota Tarakan dan menuju ke perairan Ambalat mengunakan kapal trawl dirakit layak nya kapal pemuat barang campuran. Kami Nelayan Sebatik berharap agar kira nya bisa dilakukan pemeriksaan ada nya kapal tersebyt yang mulai meresahkan nelayan kecil di sebatik,” kata Bahar, Senin (23/11).
Mendengar hal itu, Anggota Dprd Nunukan Dapil II Sebatik, Hamsing mengatakan, Ini tidak bisa dibiarkan, karena adanya kapal trawl itu tentu dapat menggerus hasil nelayan kita disini.
Dia juga menegaskan kepada instansi yang menanggani hal tersebut untuk segera melakukan tindakan, karena menurut Hamsing jika dibiarkan akan berlarut-larut karena khawatir adanya main hakim sendiri.
“Memprihatinkan sekali, adanya kapal trawl yang bebas saja masuk di perairan Ambalat. Sebaiknya ketegasan dinas terkait untuk mengatur regulasi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, agar secepatnya di tertibkan,” Kata Hamsing saat ditemui Pembawakabar.com di salah satu warung kopi di Sebatik.
“Jangan nanti sudah menjamur baru mau di tindaki, itu malah akan menimbulkan kekisruhan antara para nelayan. Apa lagi kalau masalah ini di biarkan berlarut-larut di khawatirkan para nelayan kecil mengambil tindakan main hakim sendiri,” tambah Hamsing
Menurutnya, hal tersebut jangan di pandang masalah kecil karena bias menimbulkan konflik lebih besar. “Banyak sudah pengalaman sebelumnya, nelayan main hakim sendiri dengan melakukan pembakaran trawl, jadi sebaiknya pihak terkait segera melakukan tindakan. Ayo sama sama menjaga Konduktifitas para nelayan kita demi meningkatkan kesejahteraan dan keamanan di Laut,” demikian Hamsing.**