NUNUKAN, PEMBAWAKABAR.COM-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Nunukan menggelar Latihan Kepemimpinan Administrasi yang menyasar pejabat eselon III yang ada di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Rabu (27/10).
Kegiatan yang juga merupakan sosialisasi Aplikasi Data Terintegrasi untuk Inovasi Kreatif Akuntabel (PAGUNTAKA) bertempat di Balai Desa Binusan ini dihadiri Kepala Desa Binusan beserta jajarannya.
Kepala Bidang Otomasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Nunukan Andi Nilawati menyebutkan, terselenggaranya kegiatan ini merupakan bagian dari rencana terobosan inovasi pemanfaatan dana desa.
“Awalnya, program ini termotivasi atas dorongan Program Literasi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kemnterian Desa, Pembangunan Daerah Teritnggal dan Transmigrasi (Kemendesa), dan Kementerian Sosial (Kemensos),” papar Andi Nilawati.
Tujuan program ini, lanjut Andi Nilawati, adalah untuk meningkatkan kemampuan literasi di semua lini kementerian sementara secara nasional, Perpusnas adalah leading sector dari program ini.
Di Kabupaten Nunukan sendiri, tambahnya, tujuan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat melalui peningkatan budaya literasi yang mana sekarang ini tidak hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga peningkatan potensi diri.
“PAGUNTAKA ini nantinya akan dimanfaatkan oleh 232 desa yang ada di Kabupaten Nunukan. Namun, untuk tahap awal, kita menerapkan di Desa Binusan karena pihak Desa Binusan bersedia untuk menguji cobakan aplikasi ini,” jelas Andi Nilawati.
Lebih lanjut, dia menyebutkan akan melibatkan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar bersama memberikan sumbangsinya di Desa Binusan. “Pihak Telkom dan Pegadaian akan memberikan bantuan selagi itu terkait Program Literasi,” sebut Andi Nilawati.
“PAGUNTAKA itukan bahasa Tidung, tapi alasan kami memilih Desa Binusan itu karena mereka bersedia unutk menguji coba serta ke depannya, Binusan akan menjadi contoh desa wisata,” paparnya.
Ia juga menyebutkan program ini memiliki tiga tahapan di mana saat ini, jangka pendek, hingga dua bulan ke depan merupakan uji coba yang bersifat offline.
“Sekarang masih terbatas di pelayanan administrasi desa, namun nantinya pada tahap jangka menengah selama enam bula itu rencana baru akan online yang bisa di akses semua warga,” jelasnya.
Kepala Desa Binusan Rudihartono yang ditemui di ruang kerjanya usai mengikuti sosialisasi tersebut menyebutkan, dengan mengikuti program Perpusnas diharapkan dapat membantu mempromosikan program pemerintah desa, khususnya sektor wisata serta UMKM yang sedang dalam perencanaan.
“Selain mempromosikan Desa Binusan, program ini juga nantinya akan membantu kerja-kerja perangkat desa karena di dalamnya (PAGUNTAKA) terdapat fitur administrasi desa termasuk peningkatan literasi masyarakat desa,” sebut Rudihatono.
Ia berharap PAGUNTAKA ini tidak seperti program-program sebelumnya yang tidak memberikan manfaat jangka panjang serta terhenti di tengah jalan karena sulitnya menghubungi pihak pengembang.
“Bagusnya program ini adalah karena pengembangnya itu putra daerah Nunukan jadi jika ada masalah nantinya, kita bisa langsung menghubunginya,” pungkas Rudihartono.
Senada dengan Andi Nilawati, Rudihartono juga mengutarakan rencananya untuk mengadakan launching program pada perayaan IRAW ke-II pada 25 Novemver 2021 nanti.
“Kita Koordinasikan dulu dengan Panitia IRAW. Jika memungkinkan, kita juga merencanakan untuk launching Wisata Alam Hutan Mangrove Sei Fatimah bersama Gubernur Kalimantan utara,” paparnya. (Sukrie)