Bangunan Sekolah Mangkrak, Siapa yang Bertanggung Jawab?

Nunukan-Pelaksanaan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Sekolah Madrasah Aliyah Yiips dan MTS yang dibawahi Yayasan Islami Indonesia Sebatik di Desa Tanjung Aru, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara sampai saat ini tidak jelas proses penyelesaiannya.

Informasi yang di himpun bahwa anggaran digunakan untuk Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) bertingkat itu, menghabiskan Anggaran Kementerian agama Tahun 2018 sebesar Rp. 500.000.000, lokasi pekerjaan, MA Aliyah Yiips tersebut yang dikelola pihak sekolah sendiri.

Kepala Sekolah MTs Yiips Sebatik, Suniman mengatakan, itu sesuai anggaran yang turun, pelaksananya pak Kamaruddin, anggaran ini juga saya di lema juga karena atas nama Mts, karena hanya Rp. 500 juta jadi atas nama Mts pelaksananya Madrasah Aliyah Yiips.

“Anggarannya diperuntukan untuk Mts, tapi ketentuan dari Kemenag itu makanya ditunjuk langsung Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Yiips sebagai konsultannya,”kata Suniman.

Pengawasnya dari Kemenag ya begitu, karena swakelola jadi dilaksanakan,” Jadi kita melaksanakan sesuai aturan, pertanggung jawaban sudah ada, bendahara juga ada. Prosedurnya sudah sesuai dengan kebutuhan baru keluar itu anggaran, sampai selesai itulah kemampuannya,” katanya.

Dikatakannya, Itu sudah sesuai RAB anggarannya, karena mengunakan besi ulir 16. Sebenarnya lantai itu kita bisa gunakan besi 12 tapi dilantai gedung itu besi ulir semua dan kita juga suka karena kuat.

” Sebagian itu ada bantuan dari Pak Andi Kasim, dinding gedung dibawah itu setengah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Yiips, Kamaruddin selaku konsultan mengatakan, Bangunan dari Lantai dua itu dan atasnya, anggaranya itu Rp. 500 juta dari kita bangunkan sampai dimana, selesainya sampai disitu. Karena inikan bertahap bantuannya.

“Bantuan anggaran tahun 2018, Pihak Kemenag juga sudah tahu bangunan itu tidak seutuhnya terbangun, kita mau usulkan namun dapat informasi tahun 2019 tidak ada fisik hanya rehab,” jelas Kamaruddin.

Kamaruddin juga menjelaskan, pihak Kemenag Kabupaten Nunukan sudah melihat bangunan yang hanya rangka saja.

“Kemarin Mereka sudah datang melihat langsung dengan kondisi bangunan yang seperti ini, Dana yang 500 juta itukan dari bawah kita lantai karena belum ada timbunan, lalu dinding dua lokal dan cor tangga dengan tiang slop, rencananya kita mau selesaikan tapi anggaran tidak cukup karena satu lantai itu besi ulir 16 memakan 200 batang,”katanya.

Lanjutnya, maunya kita itu di atap dulu, jadi dinding-dindingnnya itu nanti kalau ada anggaran karena sudah tidak terlalu berat. Kita juga dari dulu usulkan kalau bisa satu kali anggaran sekaligus, kalau mau dilelang kita terima kunci bagus lagi. “Kita inginkan semua harus selesai,” katanya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Pendis Kemenag Kabupaten Nunukan, Abdul Suni mengatakan, Kami masih belum periksa lagi laporannya, nanti kita periksa apakah sesuai dengan anggaran kemarin, karena kita sudah ada Mou dan mereka mengusulkan dengan proposal untuk peruntukannya.

“Kami berharapa kepada lembaga itu melaksankan semaksimal mungkin, karena biasanya ketika kita mendapatkan bantuan itu dengan satu lokal malahan kita menjadikan dua lokal,”jelas Abdul Suni.

Dia mengatakan, proyek itu tidak dikelola oleh kontraktor hanya di kelola oleh yayasan saja, Swadaya. Kemudian Yayasan itu yang harus mengawasi program itu.

“Semestinya setelah dana masuk ke rekening sekolah, seharusnya adakan musyawarah dan rencana pembangunan sudah jelas, kalau pas sampai kepala Yayasan tidak mengerti kami juga tidak paham juga,”Ujar Abdul Suni.

Dia menambahkan, kami akan turun cek melihat lebih intens kedalam seperti apa pengelolaanya, otomatis bila melanggar hukum mereka harus berurusan dengan hukum. Kalau misalnya ada seperti itu harus ada pengembaliannya sesuai dengan Mou yang dibuat.

“Mudah-mudahanlah mereka tidak neko-neko, kalau sampai neko-neko berani sekali artinya kita membantu malah bantuan itu disalahgunakan, mudah-mudahan tidak lah. Tapi kalau kita melihat secara kasat mata sih, gimana yah,” tuturnya. (***)

Dengarkan Kami di Aplikasi Solatafm Nunukan