Bantah Ruang Operasi RSUD Nunukan Mangkrak, Dulman:Tidak Ada yang Mangrak, Semua Berfungsi

NUNUKAN-Soal hasil Peninjauan dan Monitoring Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang menyebutkan proyek pembangunan Ruang Operasi menelan anggaran Rp.20 Miliar dan konon katanya mangkrak atau tidak berfungsi.

Direktur RSUD Nunukan, dr Dulman, SP.OG mengatakan salah satu anggota DPRD Nunukan yang menyinggung soal mangkraknya ruangan operasi sebenarnya kurang memahami duduk persoalan yang terjadi terkait ruang operasi ini.

Bacaan Lainnya

“Jadi saya sangat kecewa dengan pernyataan  salah satu anggota DPRD yang menyudutkan RSUD bilang mangrak. Mengerti kah yang namanya mangkrak,” tanya Dulman saat ditemui Pembawakabar.com di ruang Operasi RSUD Nunukan pada Jumat pagi, (08/04/22).

Dulman menegaskan, ruangan operasi tersebut bukan tidak ingin difungsikan akan tetapi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ingin melakukan pemeriksaan ruang Operasi secara detail.

“Seandainya BPK bilang tidak mau datang periksa, sebenarnya sudah kita fungsikan semua, namun karena BPK menyampaikan mau datang memeriksa sehingga kita belum aktifkan. Padahal kita sudah mau fungsikan pada awal Maret, namun karena BPK ingin melakukan pemeriksaan dan saat kita melakukan tindakan Operasi kan terganggu pemeriksaan, apalagi BPK saat melakukan pemeriksaan detail. Jadi tidak ada masalah, apanya yang mangkrak, semua kita fungsikan,” jelas Dulman.

Dulman juga mengatakan, sudah melakukan sesuai standar kamar operasi dan sesuai akreditasi untuk menjamin keselamatan pasien yang dioperasi.

“Sebenarnya tahun 2020 kami mendapatkan anggaran tapi ada recofusing karena covid. Dalam kondisi pandemi covid-19 saya langsung meminta ke Kementerian,” ujar Dulman

Selanjutnya Dulman menerangkan soal anggaran, yang menurut dia tidak sembarangan didapatkan begitu saja karena anggaran harus diusulkan terlebih dahulu.

“Ketika anggaran ini kita dapat bukan milik Bupati tetapi milik masyarakat yang dikonversi dalam bentuk pelayanan, pelayanan operasi, pembangunan kamar operasi yang sesuai standar,” terang Dulman.

Dulman mengaku telah membangun kamar bersalin, jika kamar bersalin yang dulunya sempit dan sekarang sudah lebih nyaman dan dinikmati oleh masyarakat.

“Kemudian entral Sterile Supply Departement (CSSD) untuk steril alat-alat, kita mendapatkan nilai merah waktu itu,namun setelah kita mengikuti standarisasinya dan kita mendapatkan akreditasi,” kata dia.

Termasuk ruang Intensive Care Unit (ICU) yang dulunnya pasien terkadang menunggu lama di IGD karena bed nya kurang, karena ruanganya kecil, untuk itu dirinya terus berupaya memperjuangkan fasilitas kesehatan yang ada di RSUD Nunukan.

“Kita juga binggung pasien yang di Icu mau dikemanakan, kita mau titipkan ke ruangan-ruangan yang ada namun siapa yang mau monitor karena kapasitasnya itu perawat ICU yang monitor. Sehingga kita memperluas ruangan ICU ini, jadi dulunya Cuma 9 bed sekarang sudah 17 bed,  termasuk ruang tunggu untuk keluarga pasien. Luar biasa kan karena pasien tidak perlu antri lagi ke ICU,” ujarnya.

Bahkan UGD yang dulunya sempit, kata Dulman saat ini sudah diperluas, karena bagi dirinya semua yang dilakukan pihak RSUD adalah tujuan mulia untuk memberikan pelayanan dan kemudahan kepada masyarakat.

“Ini semua untuk masyarakat, memberikan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan akses pelayanan di RSDU ini, Picu Nicu, Pediatric Non metal pickup Picu. Kita harus punya, karena anak usia 1 tahun harus dirawat ditempat itu, bukan digabung dengan orang tua di ICU, kemudian Nicu (neonatal intensive care unit) saat pasien melahirkan bersama bayinya diruangan itu, karena Nicu dulu punya ponek yang kecil. Sangat berdesak-desak dan tidak sesuai dengan standar dan itu menjadi catatan saat penilaian akreditasi,” terangnya.

Terakhir Dulman berharap apa yang dilakukan dapat selaras dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), saat nantinya orang di Jakarta ke Kalimantan kita dianggap orang daerah, makanya perkembangan Kesehatan harus mengikuti IKN jangan statis terus.

“Melihat perkembangan tentu Nunukan akan mendapatkan dampaknya, jadi sarana prasaran, sdm harus sejalan, tetapi tidak statis karena posisi Nunukan yang berada di Perbatasan,” pungkasnya (**)

Simak video berikut untuk melihat Ruang Operasi RSUD Nunukan

[jetpack-related-posts]