Pembawakabar.com- Nunukan, beginilah kondisi jembatan penyeberangan Sungai Bolong Pemerintah seakan tutup mata, nampak tangga jembatan tersebut tak terawat dan memprihatinkan.
Diketahui Jembatan sungai bolong ini merupakan jembatan transit bagi Masyarakat yang ingin berpergian ke wilayah tiga begitu juga yang dari bambangan dan sebaliknya. Dengan padatnya penumpang, pemerintah Nunukan juga memberlakukan retribusi bagi penumpang yang ingin menyeberang, namun sayangnya meskipun retribusi berjalan namun pemerintah tak mampu memperbaiki Jembatan Sungai Bolong tersebut yang sudah lama rusak, sementara pihak pengelola hanya melakukan perbaikan sesuai anggaran swadaya masyarakat.
Setidaknya Pemerintah Nunukan dapat memperbaiki tangga tersebut untuk akses ke Speedboat atau perahu, dengan begitu kenyamanan para penumpang saat turun ke Perahu atau speedboat merasa aman.
Seperti yang terjadi kepada wartawan Pandu Desa, Arifuddin pada Selasa (16/7/19) siang saat menuruni tangga jembatan itu dia terjatuh dan tercebur ke dalam laut, beruntung Arif tidak luka atau terkena kayu yang berada didasar laut tersebut.
“Saya tadi itu menuruni tangga, tahu juga tangga nya seperti apa, pas mau turun langsung terjatuh. Saya ngak kenapa-kenapa, beruntung ngak kena kayu yang ada dibawah,” jelas Arif.
Menyoal tentang jembatan itu, Pembawakabar.com mencoba konfirmasi, Kabid Perhubungan Perairan Wahyudi Kawariyin mengatakan, yang membidangi telah berkoordinasi dengan Kadis agar mendapat perhatian dan segera untuk diperbaiki.
“saat ini proses pengadaan kayu untuk perbaikan baru kami dapatkan dan akan segera dilakukan perbaikan dan pembenahan jembatan yang rusak, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera selesai. Sekali lagi saya memohon maaf jika telah terjadi hal-hal yang tidak mengenakan terhadap pengguna jasa pelayanan Dermaga Sungai Bolong,”ujar Wahyudi
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Abdi Jauhari menjelaskan terkait dermaga tersebut, rencana akan diperbaiki dari dana Csr PT. Jasa Raharja.
“Kami tinggal menunggu realisasinya. Saya akan suruh kepala bidang untuk buat advis teknis, jika mendesak, pelayanan akan kami pindahkan di inhutani atau di PLBL, rencananya seperti itu. Karena belum ada penganggaran dari Dishub, salah satu solusi kita coba minta bantuan Jasa Raharja,” ujar Abdi. (Fud/Ant)