Belum Ditangani, Lorminton Damar Takut Longsor Susulan

NUNUKAN-Kondisi Rumah milik Lorminton Damar korban longsor yang ambles beberapa bulan lalu hingga saat ini belum ada penangganan serius dari Pemerintah.

Terpantau Pembawakabar.com Sabtu, 4 Juni 2022, Dapur Rumah Lorminton Damar yang ambles hanya tertutup terpal. Sementara bronjong yang dijanjikan belum juga terpasang.

Damar yang ditemui mengatakan, sebagai korban, harapan kami yang memang kena musibah ini, jangan hanya janji-janji kemudian tidak ada realisasi.

“Harapan saya BPBD harus serius lah menangani, jangan karena hal lainnya juga akhirnya kami ini seakan-akan tidak diperhatikan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini apa yang mereka sudah janjikan ini bisa direalisasikan,”ujarnya.

Damar mengungkapkan belum mengetahui persoalan bronjong yang dijanjikan belum terpasang. Karena terakhir komunikasi hanya pada saat terjadi longsor.

” Belum ada informasi ke kami, kemarin kan katanya ada bronjong nya. Kami tidak tahu seperti apa prosedurnya untuk bisa dibawa ke sini,” kata Damar.

“Sampai sekarang komunikasi juga tidak ada, pantauan tim juga tidak ada yang ke sini yang datang hanya Kelurahan. Kemudian kemarin kita terima bantuan berupa beras, telur dan Indomie,”tambahnya Damar.

Dengan kejadian itu, Lorminton Damar dan keluarga masih trauma, saat hujan di malam hari Ia dan keluarga tidak tidur.

“Dengan kondisi sekarang setelah terjadi longsor, kami sekeluarga memang merasa takut saat terjadi hujan apalagi dimalam hari, tidur tidak bisa karena takut terjadi longsor susulan lagi, itu yang kami khawatirkan. Mudah-mudahan BPBD secepatnya memasang bronjong tersebut,” ucapnya.

Dengan bencana yang terjadi kepada keluarga Lorminton Damar, Ia menuturkan kerugiannya mencapai ratusan juta.

“Diperkirakan kerugian mencapai Rp100 juta, karena batu saja mencapai 20 rat, belum lagi semen dan juga beberapa perabotan rumah tangga yang hancur,”

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Nunukan, Arief Budiman saat dikonfirmasi menjelaskan, telah melaporkan terkait terjadinya longsor dan meminta bantuan bronjong ke DPUPR

Waktu itu saya sudah melapor ke DPUPR, tetapi disuruh bersurat ke BWS. Kami tidak tahu alamatnya dan meminta alamat tersebut, namun hingga saat ini kami belum menerima alamat kantor BWS, katanya.

“Kami BPBD harus bersurat ke sana, permohonan bantuan bronjong, kemudian karena ada banjir di Sembakung sehingga terpecah konsentrasi. Tapi kami akan usahakan minta kembali dan hari senin kami akan menyurat ke BWS. Karena bronjong itu milik BWS bukan Pemda, jadi saat kita membutuhkan itu harus menyurat ,” terangnya.

Yang jelas, tambah dia, kami sudah menyampaikan kepada warga jika adanya kawat bronjong saja, sedangkan isinya dari warga.

“Warga sudah siap untuk kerja bakti, ” terangnya.

Arief juga menjelaskan, jika beberapa minggu ini, pihaknya lebih fokus ke Sembakung karena tanggap darurat di sana.

“Kita fokus ke Sembakung dan juga kami menemani tim BPBD pusat selama satu minggu di sana karena kondisi di sana tanggap darurat,”terang Arief. (*)

Dengarkan Kami di Aplikasi Solatafm Nunukan