NUNUKAN- Putri Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Dr. Hj Siti Makrifah Ma’ruf Amin melakukan kunjungan di Pebatasan, Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (20/3). Agendanya memantau pembangunan yayasan Pondok pesantren As’adiyah Sungai Nyamuk, Kecamatan Sebatik Timur, sekaligus meninjau icon rumah dua negara yang ada di patok 3 Aji Kuning.
Siti Ma’rifah merupakan dewan pengawas syariah ini juga bermalam di Sebatik untuk mengikuti kegiatan Isra Mi’raj yang dilaksanakan di gedung Astrada 88 yang dihadiri Asisten I Pemkab Nunukan dan Tokoh-Tokoh Masyarakat Sebatik diantaranya H Nurwadi (H. Momo) H Ali Karim, H Rustam dan Hj Nursan. Malam puncak kegiatan tesebut, Ketua Panitia Kamal Soreyanto dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada romobongan Dr Hj Siti Mariah di pulau Sebatik.
“Kami ucapankan Selamat datang ibu bersama rombongan di Pulau Sebatik, Pulau perbatasan yang dimiliki dua negara, alhamdulillah salah satu kebahagiaan kami malam hari ini ibu datang di Sebatik kami juga menyampaikan terima kasih banyak kepada seluruh rombongan sahid. Alhamdulillah sebuah organisasi yang mumpuni di Indonesia ini,” ujar Kamal.
Kamal mejelaskan, Salah satu pondok pesantren yang ada di Kalimantan Utara menurut dalam catatan bahwa salah satu sekolah yang memiliki santri terbanyak di Kalimantan Utara sebanyak 1.124 siswa santri yang tercatat di dalam laporan kami terdiri hampir banyak yang dari luar daerah bahkan istimewa nya ada dari luar negeri Tawau, Malaysia.
Alhamdulillah pesantren ini dibawah naungan yayasan As’ Adiyah yang di Pimpin H. Ali Karim dan H Nuwardi (H Momo), Kemudian yang selalu membantu kami Hj Nursan. Selama ini yang luar biasa bantuan nya, H Nuwardi dan H Herman. Serta toko masyarakat kita banyak sekali membantu dalam proses pembelajaran Ponpes di As’Adiyah.
Kamal mengharapkan, Putri Presiden ini bisa menjadi acuan suara Ponpes As’Adiyah membawa hingga ke pusat. Ini adalah momen terbaik bagi kami untuk memohon kepada ibu, bahwa santri kami ini ada 200 yang mungkin dan tahun ini saya ingin sampaikan bahwa belum sampai satu bulan ini sudah penuh. Padahal masih ada satu bulan lagi, banyak yang komentar kenapa banyak dari luar, kenapa kita yang disini tidak diterima. Kami jadi serba salah jawabnya, Kami mau terima ruang kelas belajar tidak ada, kami mau terima hunian asrama juga sudah tidak cukup. maka momentun ini kami manfaat kan sekira nya bias, kami membutuhkan ruang kegiatan belaja (RKB) dari Provinsi satu kelas, dari Pemda Nunukan satu kelas.
Kemudian untuk rusunawa, santri nya dari pusat mudah-mudahan lahan yayasan As’Adiyah sudah menyiapkan . selain fasilitas ruangan, pondok pesantren ini listrik dan air nya belum masuk sehingga santri di sekolah hanya mengharap kan hujan dan memobilisasi untuk dibawah ke yayasan Pondok Pesantren. Termasuk jalan masuk ke pondok pesantren kami memohon sekiranya di lakukan pengaspalan supaya anak santri dan para guru-guru mudah bisa men akses nya.
Sementara, Dalam sambutan Siti Mariah, Ia mengatakan sangat bahagia bisa langsung hadir melihat Pulau Perbatasan yang luar biasa dinamika Pendidikannya.
“ Malam ini saya sangat berbahagia sekali bisa hadir menyaksikan sendiri, ada sebuah kepulauan perbatasan yang luar biasa dinamika pendidikan walaupun tadi ketua panitia menyampaikan masih banyak kekurangan tetapi menurut saya ini sudah sesuatu hal yang luar biasa saya melihat di sebuah kepulauan ini,” ujar Siti Mariah.
Ia menjelaskan, untuk membangun sebuah peradaban pendidikan yang mengedepankan kepentingan luar biasa yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala dan harapannya nanti apa yang kami tadi dengarkan itu akan kami sampaikan kepada yang nanti bertanggung jawab atau yang berkaitan dengan itu. ada yang di kementerian agama maupun kementerian PUPR.
Yang pastinya didukung oleh Pemerinta Kabupaten, nanti kita sama-sama karena ini adalah satu niat yang baik insya Allah ini merupakan peningkatan sumber daya manusia yang juga menjadi komitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia khususnya di kalangan umat Islam.
Ia juga sangat tertarik dengan tema isra miraj yang di gelar malam itu, melihat tema yang lebih fokus kepada Generasi Muda.
“Tema ini yang sangat jarang sekali ada tema seperti ini di dalam peristiwa isra miraj. Biasanya shalat meningkatkan iman dan taqwa, ini temanya melalui pesantren kita lahirkan generasi milenial yang sami’na wa atokna pada agama bangsa dan negara. Saya sangat tertarik dengan tema ini karena inilah generasi muda ini sangat penting,”Pungkasnya. (*)