Hutama: Nasabah Jangan Asal Unduh Aplikasi Tidak Resmi
NUNUKAN- Bank BRI Cabang Nunukan memberikan klarifikasi terkait berkurangnya saldo tabungan salah satu nasabah BRI Kanca Nunukan dan kejadian demonstrasi puluhan orang di Kantor Cabang BRI pada Senin (24/7).
Pimpinan BRI Cabang Nunukan Hutama Wiranegara dalam jumpa pers, Selasa 25 Juli 2023, menyampaikan Bank BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan yang bersangkutan dan BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut, dimana yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering.
“Kejadian tersebut akibat yang bersangkutan membocorkan data transaksi perbankan ( Kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab. Modus penipuan tersebut dilakukan melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong yang di-install korban dan membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi bodong tersebut mengakses aplikasi SMS. Kejahatan perbankan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui SMS. Alhasil, transaksi perbankan dapat berjalan sukses,” ujar Hutama.
Atas pengadaan tersebut, lanjutnya, BRI telah bertemu langsung dengan nasabah untuk menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi akibat yang bersangkutan membocorkan data transaksi perbankan yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab melalui aplikasi bodong (file APK), sehingga transaksi dapat berjalan dengan sukses.
“BRI berempati atas hal tersebut, namun demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan,” jelasnya.
Dia menerangkan, BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi, serta dihimbau agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI, termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan baik nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan sebagainya melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Dengan semakin beragamnya modus penipuan secara digital, BRI juga menghimbau agar nasabah tidak sembarang menginstall aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstall aplikasi dengan sumber tidak resmi yang dikirimkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kami juga menghimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun,”terang Hutama.
Dikatakannya, BRI selalu menjaga data kerahasiaan nasabah, dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP dan lain sebagainya.
“BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas melalui laman/akun Website: www.bri.co.id, Instagram: @bankbri_id, Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, @promo_BRI, Facebook: Bank BRI, Youtube: Bank BRI, Tiktok: @bankbri_id atau dapat mengunjungi Kantor BRI terdekat atau menghubungi Contact BRI 14017/1500017,” pungkasnya. (*)