Pemanfaatan Landfill TPA Tanjung Harapan dan Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Pelampung Rumput Laut, Dua Kado Istimewa di Hari lingkungan Hidup Sedunia

Print Friendly, PDF & Email

NUNUKAN-Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid meresmikan pemanfaatan Landfill TPA Tanjung Harapan dan Launching program daur ulang sampah plastik menjadi pelampung rumput laut.

Dua hal ini selayaknya menjadi kado istimewa bagi lingkungan hidup dari Pemkab Nunukan serta stakeholder pendukung dalam rangkaian kegiatan Peringatan Hari lingkungan Hidup Sedunia yang digelar di TPA Tanjung Harapan. Kegiatan yang mengambil tema “Satu Bumi untuk Masa Depan diselenggarakan pada Selasa (07/06).

Bacaan Lainnya

Ditandai dengan pemukulan gong Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, maka zona aktif Landfill 1B pada TPA Tanjung Harapan dan Industri daur ulang sampah plastik menjadi pelampung rumput laut oleh bank sampah Karya Bersama, kerjasama bank sampah Karya Bersama Kelurahan Tanjung Harapan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nunukan dan PT. Pertama EP Asset V Tarakan dinyatakan resmi beroperasi dan berproduksi.

Turut hadir pada acara, Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah, Ketua DPRD Kabupaten Nunukan Hj. Leppa, Sekretaris Daerah Serfianus, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dr. Meinstar Tololiu, unsur Forkopimda Kabupaten Nunukan, Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Wilayah Kaltara Yoyong Purwowartono dan Field Manager PT. Pertamina EP Tarakan Isrianto Kurniawan.

Bupati Laura pada sambutannya menyampaikan bahwa penetapan Hari Lingkungan Hidup sedunia ini didasari oleh kesadaran global, bahwa pembangunan yang dilaksanakan oleh manusia tidak boleh melupakan aspek-aspek perlindungan terhadap lingkungan hidup karena lingkungan hidup yang ada saat ini pada hakikatnya adalah warisan bagi anak cucu dan generasi yang berikutnya.

“Dengan kesadaran itu, hari ini kita bersama-sama melaksanakan Peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia tahun 2022, sebagai bentuk komitmen dan keinginan kita semua untuk terus merawat dan menjaga lingkungan hidup”, ujarnya.

Laura turut mengungkapkan bahwa berbagai permasalahan lingkungan hidup seperti kebakaran hutan, perubahan iklim, peningkatan beban pencemaran pada sungai-sungai, pencemaran akibat limbah, abrasi laut, banjir dan permasalahan sampah sedang dihadapi.

Oleh karena itu, peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia di Nunukan kali ini sengaja dilaksanakan di tempat pemrosesan akhir sampah atau TPA Tanjung Harapan, di Kelurahan Tanjung Harapan, Nunukan Selatan.

“Persoalan sampah merupakan masalah serius yang harus menjadi perhatian kita semua, secara tidak sadar sampah rumah tangga yang kita hasilkan setiap hari akan menjadi masalah serius jika tidak ditangani secara benar. Apalagi sampah dari masyarakat cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun”, lanjutnya.

Selanjutnya, Laura mengatakan Nunukan saat ini sudah memiliki tempat pemrosesan sampah yang cukup memadai di Tanjung Harapan, Nunukan Selatan yang dilengkapi dengan beberapa fasilitas pengolahan sampahnya sehingga sebagian sampah-sampah itu sudah ada yang memberikan nilai tambah secara ekonomis.

“Pemerintah sangat mengapresiasi inovasi-inovasi seperti ini karena bisa mengurangi volume sampah secara keseluruhan dan secara otomatis pula sudah ikut menjaga lingkungan kita”, tambah Laura.

Laura juga berharap melalui kegiatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) mampu meningkatkan edukasi tentang arti penting pengolahan sampah secara mandiri oleh masyarakat dan terus mendorong untuk mewujudkan Nunukan yang lebih bersih, lebih sehat dan menjadi kota yang layak dihuni dan berkelanjutan.

Pada kesempatan itu juga, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dr. Meinstar Tololiu pada sambutannya mengajak untuk menjaga bumi dari kerusakan lingkungan sehingga kehidupan bisa nyaman.

Selanjutnya Kadis DLH menyampaikan 3 permasalahan utama yang dihadapi lingkungan hidup di seluruh dunia yaitu, perubahan iklim, hilangnya habitat makhluk hidup serta meningkatnya polusi.

“Semuanya diakibatkan oleh sampah terutama sampah plastik, karena sampah plastik ketika terkena panas dapat menghasilkan gas metana dan itu yang membuat pengaruh kenaikan suhu bumi lalu mempengaruhi juga makhluk hidup dilaut maupun di sungai, mereka teracuni akhirnya punah”, ungkapnya.

Pada akhir sambutannya, Kadis DLH berharap dukungan untuk program 3R dan mengimbau bahwa sampah plastik yang ada dirumah dikumpulkan, dipilah dan taruh di TPS dan setelah itu akan dibawa ke tempat pengolahan sampah plastik untuk didaur ulang. (Prokompim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *