Cegah DBD, Kades Binusan Himbau Warganya Terapkan PSN dan 4M

NUNUKAN-Kepala Desa Binusan Rudi Hartono mengimbau warga nya untuk melakukan berbagai upaya tertentu dalam menghadapi penyakit yang banyak timbul di musim penghujan, utamanya demam berdarah dangue (DBD).

Rudi mengatakan, Cara terbaik mencegah DBD melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan 4M di dalam dimasing-masing rumah.

Bacaan Lainnya

“Menutup seluruh penampungan air di dalam dan sekitar rumah masing-masing, menguras tampungan-tampungan air baik di profil dan bak mandi, menaburkan abate, kemudian mengubur semua plastik, kaleng bekas dan wadah terbuka lainnya dan mengawasi selalu tempat tempat penampungan air dikala hujan jangan sampai Nyamuk bersarang lagi,” ujarnya, Jumat (29/5).

Rudi menambahkkan DBD menjadi salah satu penyakit berbahaya karena ditularkan dari nyamuk Aedes Aegypty, yang membuat kekhawatiran di kalangan warga dan banyak warga yang pada akhirnya menggunakan langkah pencegahan dengan cara fogging (pengasapan).
Padahal, lanjut dia, fogging bukanlah cara tepat untuk membasmi nyamuk tersebut.

“Kalau fogging kan hanya sementara mengusir nyamuk dewasanya saja, jentik yang berada di genangan air bersih tidak akan mati,” jelasnya.

Untuk itu, Rudi menilai tidak hanya harus melakukan PSN dengan 4M yaitu menguras, menutup, mengubur, dan mengawasi. Tetapi, perkembangan nyamuk Aedes Aegypty bisa dikendalikan dari mulai jentik-jentik yang ada ditampungkan air atau bak mandi.

Rudi Hartono menyebutkan, nyamuk dewasa masa umur hidupnya dua hingga tiga bulan saja, namun setiap dua hari bertelur. Sebelum bertelur, nyamuk betina harus mengisap darah manusia. Maka dalam masa itu bisa membuat seseorang terkena DBD kemudian menularkannya kepada orang lain lewat gigitan.

“Jadi jika ada yang terkena DBD di suatu wilayah belum tentu nyamuknya dari rumah. Bisa jadi dari luar rumah seperti sekolah, atau tempat main. Ia menyarankan setiap rumah warga lebih peduli dan waspada,” tuturnya. (**)

[jetpack-related-posts]