NUNUKAN- Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Nunukan Nomor Urut 01, Hj. Asmin Laura Hafid dan H.Hanafiah (AMANAH) mampu menguasai panggung Debat Publik Perdana Pilkada Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara (Kaltara), yang digelar KPU Nunukan di Gedung Olahraga Dwikora, Minggu (22/11) Malam.
Debat Publik pilkada Nunukan mengangkat tema utama tentang Nunukan Makmur Yang Bermartabat Sebagai Beranda NKRI diikuti oleh dua pasangan yang bertarung di Pilkada Nunukan yakni bupati pertahana Hj.Asmin Laura Hafid dan H.Hanafiah (AMANAH), H.Dani Iskandar dan H.M.Nasir (DAMAI).
Seperti diperkirakan sebelumnya pertarungan antar dua pasangan calon pemimpin daerah ini, berlangsung seru.
Tak sekadar memaparkan visi-misi dan gagasan, kedua paslon juga saling mengkritisi, menyerang dan bertahan, terutama pada segmen 5 tanya jawab antar kedua paslon.
Dalam panggung debat, Laura tampil elegan dan percaya diri. Sedangkan Hanafiah tampil piawai tanpa membaca teks di seluruh dari enam sesi debat, karena ia merupakan mantan Birokrasi yang sudah malang melintang mengabdi kurang lebih selama 37 tahun lamanya di Kaltara khsususnya Kabupaten Nunukan.
Laura yang merupakan Petahana ini mampu mengeksplore keberhasilan programnya di Nunukan yang selama ini berjalan baik. Salah satu contoh misalnya di bidang kesehatan sangat membanggakan dibanding daerah lain. Ambulance terbang yang bisa mengantarkan pasien dari daerah pedalaman khususnya Kecamatan Krayan.
Kemudian Sistem pelayanan publik yang berbasis digital, memudahkan pelayanan publik. Hal ini sangat membantu pembangunan daerah, sehingga dibawah kepemimpinan Laura pemerintah Nunukan melayani masyarakat dengan efektif dan efesien.
“Bagi AMANAH optimalisasi pelayanan publik adalah kewajiban utama. Semua
pembangunan yang ada harus
dihajadkan untuk kepentingan publik, kepentingan masyarakat. Ini yang selalu kami ikhtiarkan,” papar Laura-Hanafiah.
Kepiawaian komunikasi publik Laura juga diimbangi dengan Calon Wakil wakilnya, Hanafiah. Dalam debat itu, Keduanya saling mengisi dan mampu memaparkan gagasan dengan gamblang sejak sesi pemaparan Visi-Misi, Pendalaman Visi-Misi, sesi tanya jawab antar kedua paslon, hingga sesi closing statement.
Debat publik Pilkada Nunukan dinilai menjadi wadah pencerahan dan pengenalan gagasan yang utuh dari masing-masing paslon untuk
masyarakat Nunukan.
Rachmat pemuda asal Sebatik yang ikut menyaksikan debat paslon pilkada Nunukan diluar Gor melalui siaran langsung youtube KPU Nunukan mengatakan, serunya debat pilkada Nunukan sudah diperkirakan. Selain karena hanya dua paslon yang bertarung, juga karena gagasan dan ide-ide segar yang muncul dari paslon AMANAH.
Namun demikian, Rachmat menilai dari perjalanan debat tersebut, paslon AMANAH mampu menguasai panggung.
“Ibu Laura dan Pak Hanafiah menguasai panggung debat dengan kemampuannya memaparkan visi-misi dan program tanpa teks, mulai dari segmen pertama hingga segmen keenam,” kata Rachmat.
Pasangan AMANAH juga mampu menjawab setiap kritik yang disampaikan oleh pasangan DAMAI dengan argumen dan jawaban yang berbasis literasi dilengkapi dengan aturan-aturan hukum yang relefan.
” Oleh karena itu layak dikatakan pasangan AMANAH menguasai panggung debat paslon tersebut,” imbuhnya.
Keunggulan pasangan AMANAH menurut Rachmat tidak hanya ditunjukkan oleh Laura, tetapi juga Hanafiah sebagai calon Wakil Bupatinya yang memiliki pengalaman di pemerintahan. (**)