Nunukan-Suksesnya Upacara hari Santri Nasional di Pulau Sebatik, pada kamis (17/10/19) tentu tak lepas dari kerja keras Panitia.
Meskipun secara mendadak namun panitia bekerja aktif dalam mempersiapkan peralatan.

Koordinator Seksi perlengkapan, Ebiet Asmawi mengatakan, Sabtu (19/10/19), tentunya kita sangat bangga dan bersyukur karena acara bisa terlaksana dengan baik sesuai harapan kita bersama.
“Segala program rencana kami dari awal mulai pembersihan lapangan, persiapan perangkat upacara, publikasi via baliho/banner, tenda, sound sistem dan lain nya bisa kami siapkan meski kendala di lapangan pasti ada,” kata Ebiet Asmawi
Lanjut Ebiet, dengan Peringatan Hari Santri ini kami juga punya harapan kedepan bahwa kegiatan bukan hanya sekedar seremonial belaka tapi ada hal betul yang bisa dimaknai dan di tanamkan dalam diri seorang Santri yakni belajar dengan tekun, penuh keikhlasan dan kesabaran dalam menuntut ilmu agama. Karena Santri juga merupakan Agen Of Change (Agen Perubahan) generasi pemegang tongkat estafet negeri ini yang bukan hanya menguasai Ilmu Agama tapi Ilmu dan pengetahuan lainnya yang selaras dengan tema peringatan tahun ini “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia”.
Tak hanya itu, dengan julukan baru Pulau Sebatik menjadi Pulau Santri tentu berbagai harapan dari Masyarakat maupun Pejabat yang ada di Sebatik, kedepannya Pulau Sebatik yang baru saja dilaunching menjadi pulau Santri yang semakin maju.
“Kita mengharapkan para santri bisa menjaga nama baik Pulau Sebatik sebagai Pulau Santri yang baru saja dilaunching oleh Kementerian Agama. Kemudian akan adanya program-program kegiatan pemerintah yang tentunya berkaitan dengan pulau santri dan bukan hanya nama atau simbol belaka, begitu pula para santri kita harus mendapatkan pembinaan yang baik dan berkesinambungan. Kedepannya akan ada universitas atau sekolah tinggi islam yang ada disebatik sehingga para santri kita yang ingin melanjutkan pendidikan tidak perlu lagi keluar daerah tapi orang dari daerah lain yang akan kesebatik untuk menuntut ilmu agama islam,” Tutur Camat Sebatik Timur, Wahyuddin. (Dhin).