NUNUKAN-Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan telah menerapkan pembelajaran Bahasa Tidung dalam mata pelajaran muatan lokal (Mulok).
Pelajaran Mulok bahasa Tidung sejak dua tahun lalu telah disepakati untuk dilakukan pembelajaran di setiap sekolah yang mayoritas merupakan anak suku Tidung, hal tersebut terlihat dengan adanya kamus bahasa Tidung, hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Akhmad saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (16/4).
“Sejak dua tahun kemarin memang kita sudah membuat kamus bahasa Tidung. Harapan kita untuk melestarikan budaya melalui bahasa Bahasa Tidung, anak-anak bisa mempelajari bahasa Tidung melalui muatan lokal,” kata Akhmad.
“Pembelajaran muatan lokal tersebut sama halnya dengan di Jawa, di mana pembelajaran bahasa atau mata pelajaran itu dilakukan di sekolah yang mayoritas tentang pelajaran itu, itu yang kita terapkan di sini,”sambungnya.
Akhmad berharap kepala sekolah dan guru yang notabene di lingkungan sekolahnya mayoritas, misalnya masyarakat suku Tidung, pembelajaran itu bisa diterapkan.
“Jadi kalau siswanya mayoritas anak-anak Tidung penerapan pembelajaran bahasa Tidung ini bisa dilakukan. Tidak mungkin itu diterapkan di wilayah yang sana, karena nanti tidak akan nyambung. Namun untuk sekolah yang mayoritas misal anak-anak siswanya suku lain itu bisa diterapkan pembelajaran bahasa tempatan, jadi kalau anak-anak mayoritas suku Jawa itu bisa diterapkan bahasa suku Jawa. Artinya masing-masing bahasa itu perlu kita lestarikan budaya,” ujarnya.
Akhmad juga menuturkan, semua bahasa di Kalimantan Utara bisa diangkat dalam Mulok. “Insya Allah,semua bahasa yang ada di Kalimantan Utara bisa kita angkat semuanya tetapi secara bertahap. Untuk saat ini kita belum mengecek lapangan, nanti kita akan kordinasikan dengan bidangnya sejauh apa penerapan pelajaran bahasa Tidung yang di terapkan di sekolah-sekolah,”imbuhnya. (*)