3 Jalan di Sebatik Tidak Pernah di Lirik, Hamsing Minta OPD Pemkab Nunukan Menganggarkan Kegiatan yang Bermanfaat Untuk Masyarakat

NUNUKAN-Dalam rapat program kerja yang di gelar Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan mengundang Kepala dan Jajaran Dinas Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan membahas program kerja  tahun ini dan perencanaan kerja 2022, diruang Komisi II dan III, kantor DPRD Nunukan, Selasa (16/3)

Dalam pertemuan itu, Pemimpin rapat Hamsing menanyakan persoalan jalan yang ada di wilayah II Sebatik. Ia mengatakan kita menyampaikan keluhan masyarakat  sesuai asas manfaat yang real.

Menurutnya apa yang disampaikan beberapa anggta Dewan lainnya sama saja dengan apa yang di keluhkan oleh warga di Sebatik.

“Ini Masalah klasik saja sebenarnya yaitu jalan kami di Sebatik. Petani kita misalkan di Sebatik butuh jalan agar hasil patennya bisa diangkut untuk mencapai tujuan sehingga dapat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka juga,” ujar Hamsing.

Dia juga menyebutkan ada beberapa jalan yang harus di perbaiki seperti Jalan Suka Tani di Sungai Taiwan Desa Tanjung Karang ini sudah beberapa kali diusulkan tapi tidak pernah masuk. Sementara jalan ini merupakan akses utama agar bagai mana hasil perkebunan, pertanian itu di bawa keluar.

“Jalannya itu sangat parah, apapun tidak bisa dilalui bahkan jalan kaki saja sangat sulit. Kita di dewan sudah ada Pokir kan, tolong pokir kita ini di koneksikan dengan Musrembang di tingkat Kabupaten, jadi ketika pembahasan di banggar tidak lagi melebar tapi lebih fokus dengan yang sudah ada,” kata Ketua Komisi III ini.

Hamsing menuturkan untuk kordinasi dari tingkat RT  hingga Kecamatan sudah sangat baik dan bersama-sama Dprd sudah dilakukan. Saya sudah ikut musrenbang dari Desa hingga ke Kecamatan. Kebetulan juga kami disini ada tim banggar jadi kita tinggal koneksikan saja, karena di pokir itu sudah prioritas semua.

Terutama Jalan Bhayangkara ini, memang Aspal tapi sudah rusak dan puluhan tahun tidak di perbaiki,  Masyarakat disana mengatakan jalan Bhayangkara ini sejak Jaman Soeharto  hingga saat ini belum tersentuh. Kemudian ada jembatan dan box Calver di Batu Lamampu yang di perbaiki namun jalan masuk kesana rusak parah.

“Bagaiamana Masyarakat mau masuk ke tempat wisata itu kalau jalannya rusak tidak di perbaiki, sama aja bohong,” Ucapnya.

“Jadi Jangan kita menganggarkan yang tidak penting, cukup menganggarkan yang prioritas,” Pungkasnya. (*)

[jetpack-related-posts]