Dua Pelajar SMA di Polisikan, Karena Mengunggah Video Pencemaran Etnis

Nunukan- Dua siswa SMA Negeri 1 Nunukan Aswan dan Pinkan Tiara Putri kelas X (Sepuluh) dilaporkan ke Polsek Kota Nunukan, pasalnya mengunggah video di jejaring Instragram dengan berpantun menyebutkan salah satu suku, yakni suku Timur.

Dalam video yang diunggah berdurasi 9 detik itu, Aswan yang berperan sebagai Pemantun dan Pinkan Tiara Putri sebagai Kameramen membuat video saat diruang kelas.

Aswan saat ditemui di Polsek Kota Nunukan menuturkan, Selasa (19/11/19), itukan main di Instagram, namanya to order bikin pantun lucu.

Maksudnya kami tidak menyinggung, namun saat buat pantun itu tiba-tiba video itu tersebar sudah, video itu juga sudah hampir seminggu.

“Kucing Hitam Mandi di Sumur, Kau Hitam Macam Orang Timur, begitu pantun yang disebutkan Aswan dalam videonya.

Beredarnya video itu dan dilihat oleh sebagian siswa SMA Katholik, pihak SMA Katholik pun mendatangi SMA Negeri 1 Nunukan.

“Mereka datang saya langsung minta maaf kepada Kepala Sekolah Sma Katholik, Kepala Suku adat Timur dan teman-teman sekolah,” kata Aswan.

Terpisah, Kapolsek Kota Nunukan AKP Muhammad Musni melalui Wakapolsek Nunukan Iptu Widodo di Nunukan menjelaskan, Kasus di media sosial yaitu kasus pencemaran etnis tertentu. Alhamdulilah yang melibatkan anak-anak pelajar kita selesaikan secara kekeluargaan sehingga tidak merebak menjadi masalah yang lebih besar lagi.

Kita panggil kedua orang tua maupun pihak pendidik (Guru), saya berharap ini yang pertama kali dan terakhir kali khususnya para pelajar dan masyarakat Nunukan untuk bijak dalam bermedia sosial sehingga tidak dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan orang lain, sehingga dapat memicu kesalahpahaman apalagi masalah etnik.

Dengan itu kami menganggap masalahnya ini selesai karena kedua belah pihak saling memaafkan dan tidak melanjutkan secara hukum.

“Kasusnya selesai, kita sudah mediasi mulai dari akar permasalahannya dan kita jelaskan bahwa kedua pelajar ini menyadari khilaf sehingga membuat video dimedsos dan meminta maaf secara langsung dan melalui video kepada yang merasa dirugikan dan sudah dimaafkan, juga dibuatkan surat pernyataan agar tidak mengulangi kejadian tersebut,” Ungkap Widodo. (**)

[jetpack-related-posts]