NUNUKAN-Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Nunukan mengelar Dialog Kerukunan Umat Beragama di Desa Mandiri Binusan, Kecamatan Nunukan, kegiatan tersebut mengangkat tema “Menjaga Kondusifitas Menjelang Pemilu 2024 di kabupaten Nunukan.”
Kegiatan tersebut dihadiri Camat Nunukan Hasan Basri, Ketua dan anggota FKUB Nunukan, Sekretaris Desa Binusan Asmady dan Masyarakat Desa Binusan, Selasa (4/7).
Anggota FKUB Nunukan Bidang Rumah Ibadah, Pdt. Timotius Roslan mengatakan Dialog Kerukunan Umat Beragama ini misi kami menyampaikan tiga topik dalam dialog kerukunan umat beragama, yaitu mengenai pendirian rumah ibadah, Tentang Pemilu bagaimana menjadi pemilih yang baik dan tentang Kerukunanan Umat Beragama.
“Mengenai hal pendirian rumah Ibadah, yang kontroversi di lapangan, kemudian pemilu, yang kita sampaikan kepada masyarakat bagaimana kita memilih pemimpin yang baik, kalau kita benar-benar memilih pemimpin yang baik tentunya dengan cara yang baik juga. Kemudian kita juga menyampaikan kepada masyarakat di sana bagaiamana supaya kita rukun, walaupun kita berbeda-beda suku agama, bangsa dan ras dan lain sebagainya. jikalau kita tidak bersatu maka kita tidak akan pernah mencapai kemajuan. kalau kita bersatu tentu kita bisa maju dalam segala hal,” ujar Pdt. Timotius.
Dikatakannya, kegiatan ini merupakan kegiatan FKUB Nunukan dalam rangka menghadapi pemilu, dengan berkontribusi untuk bangsa melalui program dialog kerukunan umat beragama.
“Ini kegian yang perdana kita laksanakan di bulan Juli 2023 di Desa Binusan, untuk selanjutnya kami juga akan melaksanakan kegiataan ini pada tanggal 13 – 14 Juli 2023 di kelurahan Nunukan Timur dan Kelurahan Nunukan Barat. Setelah itu akan kami lanjutkan di Kecamatan Sebuku di dua titik lalu di Pulau Sebatik,” sebutnya.
Dia menuturkan, FKUB Nunukan menargetkan program tersebut menjangkau seluruh masyarakat di Kabupapten Nunukan, akan tetapi karena kondisi anggaran yang tidak mencukupi, sehingga pihaknya hanya bisa mendatangi titik-titik yang dapat dijangkau untuk mensosialisasikan program dialog kerukunan umat beragama tersebut.
“Maunya kita bisa menjangkau seluruh masyarakat di Kabupaten Nunukan, namun karena anggaran yang tidak mencukupi sehingga kita mendatangi yang sebisa kita jangkau. Namun kami berharap untuk seluruh masyarakat Nunukan dalam masa pemilu 2024 ini, meskipun berbeda pilihan tetap damai dan jangan terpengaruh dengan money politik. Jangan memilih pemimpin yang memberikan uang, karena kalau kita memilih maka suara kita sudah beli,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Nunukan Hasan Basri mengungkapkan rasa terima kasih kepada FKUB Nunukan karena sudah masuk ke tingkat desa.
“FKUB tingkat Kabupaten biasanya bergerak ditingkat Kabupaten, namun ini sudah bermain di tingkat Desa. Kami dari Pemerintah Kecamatan Nunukan mengucapkan terima kasih melalui programnya dengan tema Menjaga Kondusifitas Menjelang Pemilu 2024 di kabupaten Nunukan, saya kira itu sangat tepat,” ucapnya.
Dia menambahkan, melalui sambutan yang saya bacakan, Kecamatan Nunukan yang merupakan ibukota Kabupaten Nunukan dan penduduknya terbanyak tentu memiliki keragaman yang banyak melalui tokoh agama, tokoh masyarakat meminta supaya menjaga umat dan warga masing masing agar tidak terpecah belah dan tidak gampang terprovokasi.
“Dengan dialog antar pemuda dan warga di desa Binusan tentu saling memahami dan mereka juga telah berkomitmen bersama sepakat untuk menjaga kondusifitas pemilu 2024,” terangnya.
Menurut Hasan, kondisi di Kabupaten Nunukan dari beberapa kali pemilu, kecamatan Nunukan sudah cukup kondusif. Ini tinggal melanjutkan saja pesannya kepada semua masyarakat kecamatan Nunukan yang ada di desa Binusan agar tetap menjaga kondusifitas jelang pemilu 2024.
“Meskipun berbeda pilihan baik di lingkungan keluarga ataupun tetangga dan lainnya, tetapi kita harus menyikapinya dengan dewasa berpolitik, jangan sampai terpengaruh dan karena pesta demokrasi terciderai dengan terpecah belahnya kita,” pungkasnya.
Terpisah, Sekretaris desa Binusan, Asmady menuturkan kegiatan ini sangat baik dan kami Pemerintah desa Binusan sangat menyambut baik.
“Dialog ini kesannya cukup baik untuk masyarakat kita, yang mungkin tidak paham bisa memahami, artinya bertoleransi itu penting, rukun dengan umat beragama dan memahami tentang pemilu damai agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi yang menyebabkan konflik di masyarakat,” terangnya.
Asmady pun berharap, dengan kegiatan tersebut berdampak untuk desa Binusan yang aman, tentram dan kondusif.
“Kita berharap dengan kegiatan yang dilakukan FKUB Nunukan ini mampu membawa desa Binusan semakin aman dan kondusif dalam beragama maupun dari pemilu 2024 mendatang,”tutupnya. (*)