Gas Elpiji Masih Menjadi Persoalan, Bupati: Harus ada Kesadaran Bersama

NUNUKAN-Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan menggelar rapat kordinasi kelangkaan Elpiji tabung gas tiga kilogram, Selasa (18/5/21) yang di gelar di lantai V Kantor Bupati Nunukan secara virtual.

berdasarkan peraturan Presiden RI nomor 104 tahun 2007 tentang penyediaan harga Elpiji  tabung 3 kg peraturan Menteri energi sumber daya mineral RI nomor 21 tahun 2007 tentang penyediaan dan pendistribusian Elpiji tabung 3 kg yang menerangkan bahwa Elpiji  tabung 3 kg hanya diperuntukkan bagi rumah tangga dan kegiatan usaha kecil dan mikro (UKM) sehingga untuk mengantisipasi agar penggunaan Elpiji tabung 3 kg tersebut tepat sasaran dan sesuai peruntukannya.

Bacaan Lainnya

Distribusi elpiji bersubsidi tiga kilogram di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) masih menjadi  permasalahan yang belum terselesaikan hingga saat ini. Carut marut soal elpiji bersubsidi ini masih menjadi masalah yang butuh penyelesaian serius dari seluruh komponen baik pemerintah daerah maupun masyarakat.

Bupati Nunukan HJ Asmin Laura Hafid mengatakan Tanpa kesadaran bersama maka permasalahan distribusi elpiji bersubsidi tiga kilogram ini tidak akan terselesaikan.

“Kesadaran bersama disini dimaksudkan adalah bagi masyarakat mampu secara ekonomi seperti pegawai negeri, anggota Polri dan TNI serta pengusaha agar tidak menggunakan elpiji bersubsidi ini. Sementara elemen masyarakat yang berhak mendapatkan elpiji tiga kilogram ini hanya warga miskin sebagaimana tertulis pada tabung gas ini, berdasarkan ketentuan syarat warga miskin salah satunya berpenghasilan kurang dari Rp1,5 juta,” ujar Bupati Laura.

Sekrtetaris Daerah Serfianus juga menyampaikan, Subsidi akan kita awasi secara ketat, kemudian pangkalan atau agen LPG jangan mempermainkan hak masyarakat yang prioritas. Kita berbicara tentang hak masyarakat miskin, jangan menganggap diri kita miskin, harus jujur dalam pendistribusian tabung gas tiga kilogram ini.

Dia menegaskan, Pangkalan atau agen yang berfokus dengan Elpiji 3 kilogram ini memang harus diawasi oleh pemerintah daerah, karena banyak laporan dari masyarakat, bahkan ada juga yang melaporkan bahwa terdapat kios atau agen yang menyembunyikan Elpiji tersebut. Kemudian tiba dimana terjadinya kelangkaan gas Elpiji ini, saat itu juga para pemilik kios dan Pedagang eceran ini mulai menjual dengan harga yang tinggi.

Sementara itu Ferdy Manurun Tanduklangi Kepala ESDM Provinsi Kaltara mengungkapkan kedepanya pangkalan atau agen Elpiji di Nunukan akan didata, kemudian jumlah Elpiji yang akan kita salurkan juga kita data beserta jumlah penduduk yang berada di wilayah tersebut guna menghindari mis dalam pendistribusian ke masyarakat. (*)

[jetpack-related-posts]