o
NUNUKAN-Banyaknya warga yang telah lama bermukim di Desa Maspul dan Bukit Keramat, dan masih ber-KTP daerah asal menjadi perhatian khusus anggota DPRD Nunukan, Hj Nikma.
Sosper mengenai penyelenggaraan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil tersebut dilaksanakan pada hari Jumat (3/11).
Politisi Partai Hanura tersebut khawatir ketidakcocokan data kependudukan ini menimbulkan dampak serius bagi masyarakat di dua wilayah tersebut.
Menurutnya, sosialisasi Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil di desa Maspul dan Bukit Keramat hal yang penting, karena mendengar dari Kepala desa masyarakatnya masih banyak yang belum memahami dan belum memiliki identitas Kabupaten Nunukan.
“Sosper ini mengenai identitas akte kelahiran, e-ktp, kartu keluarga dan akte kematian. Terkadang masyarakat ini kurang memahami cara mengurus identitas tersebut, dan jangan sampai mereka jauh-jauh ke Disdukcapil untuk melakukan perekaman, padahal Disdukcapil sering melakukan jemput bola di Kecamatan yang ada di Sebatik ini yang kita sampaikan ke masyarakat,”jelas Hj. Nikmah.
Ketika ada identitas yang bermasalah, lanjut Nikmah misalnya nama yang tidak sesuai di e-KTP atau Kartu Keluarga semua harus dilampirkan.
Kasus lainnya, misal hak asu dan adopsi, ada yang mengambil anaknya dari Malaysia, yang diadopsi tetapi saat masuk di kartu keluarga si pengadopsi dan orang tuanya atas nama si pengadopsi, padahal bukan anak kandung.
“Jadi sosper ini kita jelaskan mengenai hak asu dan adopsi haruslah melalui pengadilan, karena jangan sampai menimbulkan dampak misalnya harta gono gini,” sebutnya.
Dikatakannya, masyarakat cukup menyambut baik sosper ini, karena yang kita sampaikan bukan saja mengenai e-Ktp dan kartu keluarga, melainkan pengurusan Passport.
Terlebih lagi, mereka banyak yang kerja di pabrik Malaysia, tentu mereka yang kembali ke Indonesia masih banyak administrasi mereka yang belum lengkap dan ada yang masih status e-Ktp dan kartu keluarga yang dari kampungnya.
“Kita menyampaikan jika ada yang namanya e-KTP, pencabutan berkas online. Dan untuk e-KTP harus memiliki handphone android. Termasuk pengurusan Bpjs, namun kita telah sampaikan melalui sosper ini, sehingga mereka paham jika Disdukcapil sering melakukan jemput bola. Hal ini untuk memudahkan masyarakat agar tidak ke Disdukcapil di Nunukan “terangnya.
“Artinya untuk mengurus administrasi kependudukan dan pencatatan sipil sudah tidak serumit dulu, semua sistem online dan jemput bola. Apalagi sudah tidak ada lagi denda, misal ingin membuat akte lahir sudah tidak ada biaya lagi,”tuturnya.
Dengan sosper yang dilaksanakannya, masyarakat turut antusias dan berterima kasih, karena telah memberikan pemahaman dan cara mengurus administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
“Masyarakat menyambut baik dan berterima kasih karena sosialisasi mengenai administrasi kependudukan dan pencatatan sipil ini, karena ada beberapa pertanyaan mereka yang juga merupakan beban pikiran mereka selama ini akhirnya terjawab,” pungkas Nikmah.