HUT IBI Ke 70, Bupati Titip Pesan Kepada Para Bidan untuk Berperan Penting Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

NUNUKAN -Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan dr. Meinstar Tololiu mewakili Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid membuka Seminar Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Nunukan.

Kegiatan dalam rangka peringatan HUT IBI ke-70 yang di selenggarakan di Hotel Lenfin Nunukan, Senin (28/6), dengan tajuk Hipertensi dalam Kehamilan dan Persalinan Serta Kegawatdaruratan Perinatal.

Bacaan Lainnya

Adapun tema tahun ini yaitu Optimalisasi Peran Bidan pada Pelayanan KIA-KB dan Kesehatan Reproduksi dalam Mendukung Penguatan Pelayanan Primer.

Dalam sambutan Bupati yang dibacakan dr Meinstar Tololiu menyampaikan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia hingga saat ini masih cukup tinggi dan perlu mendapatkan perhatian serius.

Sedangkan angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2020 masih berada di kisaran angka 305 dari 100 ribu kelahiran, lebih tinggi 5 hingga 6 kali angka kematian ibu di negara-negara ASEAN.

Menurut Tololiu, angka kematian bayi di Indonesia berada pada kisaran angka 24 dari 1000 kelahiran, sedangkan angka kematian ibu dan bayi di wilayah Nunukan sampai saat ini juga masih fluktuatif.

“Banyak faktor yang menyebabkan angka kematian ibu dan bayi, sehingga saat ini masih cukup tinggi, diantaranya kurangnya tenaga medis yang ahli dan terampil, kurangnya pendidikan masyarakat tentang kesehatan reproduksi, kurangnya fasilitas kesehatan di daerah-daerah terpencil dan sulitnya sarana transportasi menuju fasilitas kesehatan, juga karena faktor kurangnya dukungan masyarakat terhadap kesehatan para ibu hamil, pernikahan dini, serta jarak kehamilan yang terlalu dekat,”, terangnya.

Oleh karena itu, Tololiu mengharapkan bidan bisa memainkan peran penting untuk ikut menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

” Para bidan bisa secara langsung memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat, serta memudahkan pemberian pertolongan persalinan karena bidan berada Dekat di hati, dekat secara fisik, dan dekat secara geografis, serta paling memahami budaya dan kultur masyarakat,” Tuturnya.

Dikatakannya, Para bidan juga masih bisa terlibat secara aktif untuk ikut menjaga kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga anak-anak mengalami pertumbuhan secara normal, mendapatkan asupan gizi yang baik dan tidak mengalami stunting.

“Peran lain para bidan adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya progam keluarga berencana sehingga program KB mudah di cerna dan di pahami masyarakat”, ujarnya.

Pada kesempatan itu, Tololiu juga berpesan kepada para seluruh bidan yang bertugas di wilayah kabupaten Nunukan untuk terus meningkatkan kemampuan dirinya.

” Perkembangan informasi terkait dengan kesehatan saat ini terjadi begitu cepat, jangan sampai para bidan ketinggalan. Tanamkan sikap profesionalisme dalam diri masing-masing, sehingga seberat apapun tugasnya akan mampu di laksanakan senang dan Ikhlas,” Imbuhnya.

Lanjutnya, kepada pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Nunukan agar melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan profesionalitas para bidan agar dapat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak sehingga para bidan memiliki kesempatan untuk menimba ilmu dan terus mengasah kemampuannya.

“Kedepan diharapkan IBI semakin solid dan bisa menunjukkan peran dan kiprahnya secara nyata dalam melayani masyarakat,” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan ini, Ketua IBI Cabang Nunukan Ulyana Amd,Keb, TP PKK dr. Herlina Barends dan pejabat eselon serta kepala puskesmas di lingkungan Pemkab Nunukan. (*)

[jetpack-related-posts]