NUNUKAN – Bupati Nunukan, Laura Hafid, mengungkapkan berbagai keberhasilan yang dicapai selama dua periode kepemimpinannya. Ia menekankan bahwa keberhasilan tersebut tidak terlepas dari sejumlah tantangan dan hambatan yang harus dihadapi.Laura menjelaskan, kondisi geografis Kabupaten Nunukan yang terdiri dari dua pulau besar, daratan, dan dataran tinggi menjadi tantangan tersendiri dalam melaksanakan berbagai program pembangunan.
“Geografi daerah kita memang kompleks, namun kami berkomitmen untuk terus memperbaiki kondisi infrastruktur demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Salah satu tantangan lain yang dihadapi adalah penyelesaian utang dari periode pemerintahan 2011 – 2016, yang mencapai Rp 447,4 miliar. Hingga saat ini, pihaknya telah berhasil menyelesaikan utang sebesar Rp 293,25 miliar.
“Sisa utang akan diselesaikan sesuai dengan PMK Nomor 55 Tahun 2024, kami targetkan sampai tahun anggaran 2025,” tambahnya.
Laura juga menyampaikan tantangan terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang cenderung menurun. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh penyesuaian perimbangan keuangan akibat pemekaran provinsi dari Kalimantan Timur ke Kalimantan Utara, serta refocusing anggaran selama pandemi COVID-19.
“Keterbatasan kewenangan kami berdasarkan Undang-Undang 23 Tahun 2014 turut mempengaruhi akselerasi pembangunan,” ungkapnya.
Meski demikian, Bupati Laura menegaskan komitmennya untuk terus berupaya meningkatkan kondisi daerah. “Kami tidak akan berhenti berinovasi dan mencari solusi demi mendorong pertumbuhan dan pembangunan yang lebih baik,” katanya penuh semangat.
Ke depan, Bupati Laura berharap adanya dukungan dari semua pihak agar segala rencana pembangunan dapat berjalan dengan maksimal, meskipun tantangan tetap menghadang di depan.
“Bersama-sama, kita pasti bisa menghadapi semua tantangan ini,” tutupnya.(***)
