Lapas Nunukan Ciptakan WBP Produktif, Terampil dan Kreatif dengan Menjahit

NUNUKAN- Pelatihan kemandirian merupakan suatu wadah dalam mengembangkan minat dan bakat warga binaan pemasyarakatan (WBP) sebagai bekal mereka untuk kembali dan diterima oleh masyarakat.

Sebelumnya, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nunukan telah memberikan berbagai macam program pembinaan kemandirian yang salah satunya berupa pelatihan menjahit sebagai langkah strategis dengan tetap memberikan pelayanan prima kepada WBP.

Bacaan Lainnya

Kegiatan menjahit ini merupakan hasil dari Pelatihan kemandirian yang telah diberikan kepada WBP Lapas Nunukan sebelumnya.

Adapun kegiatan menjahit tersebut yang difasilitasi oleh Seksi Kegiatan Kerja di area bimbingan kerja (Bimker) Lapas Nunukan, Jumat (05/05).

Dalam rangka meningkatkan produktivitas, WBP Lapas Nunukan sudah banyak menerima pesanan untuk menjahit berbagai baju seperti halnya baju batik khas Nunukan ini dijahit dengan berbagai motif dan warna yang beragam.

Terpisah, Kepala Lapas Nunukan melalui Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja, Mahmud mengatakan meskipun mereka memiliki keterbatasan ruang dan waktu, mereka memiliki hak untuk mendapatkan pembinaan kemandirian.

“Saya berharap dengan terus didukung dan difasilitasinya kegiatan kemandirian ini akan mampu memberikan ilmu buat warga binaan di masa yang akan datang sebagai bekal kehidupan mereka,”ucapnya.

Kegiatan pembinaan kemandirian ini dinilai akan mampu memberikan ilmu dan keterampilan menjahit kepada warga binaan untuk bekal penghidupan mereka di masyarakat. Pembinaan keterampilan itu sudah menjadi program khusus untuk memberikan tambahan pengalaman dan praktik para penghuni Lapas.

“Setelah keluar dari sini, mereka sudah memiliki kemampuan berusaha melalui keterampilannya itu,” lanjutnya.

Diharapkan dengan terus didukung dan difasilitasinya WBP untuk berbagai macam kegiatan kemandirian yang mereka terapkan dari hasil Pelatihan kemandirian yang telah diterima tersebut, maka dapat membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindakan pidana sehinga masyarakat dapat menerima mereka kembali sesuai dengan tujuan Pemasyarakatan.(RR Hms Lanuka)

Dengarkan Kami di Aplikasi Solatafm Nunukan