NUNUKAN – Hari kedua lomba karaoke Desa Binusan, yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, kembali menyuguhkan suasana meriah dan penuh antusiasme. Sebanyak 16 peserta tampil di panggung spektakuler yang dipenuhi dekorasi merah putih, dengan tema tahun ini, Desa Binusan, Desa Mandiri, Desa Wisata dengan slogan Desaku Mandiri, Indonesia Maju.
Suasana semakin hangat dengan kehadiran tiga pembawa acara yang atraktif, memancing tawa dan tepuk tangan penonton di setiap jeda penampilan. Masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk para orang tua dan keluarga peserta, memadati area panggung untuk memberikan dukungan langsung.
Menariknya, komposisi peserta tahun ini cukup beragam. Sekitar 50 persen berasal dari warga Desa Binusan, sementara 50 persen lainnya datang dari luar desa. Hal ini menambah warna dalam persaingan sekaligus memperluas jangkauan silaturahmi antarwarga.
Salah satu peserta, Meliyanti, mengaku kagum dengan konsep lomba karaoke ini. Menurutnya, meski skalanya tingkat desa, panitia membuka kesempatan bagi peserta dari seluruh Kabupaten Nunukan. Hal ini membuat persaingan semakin menantang sekaligus memperluas kesempatan berinteraksi antarpenyanyi dari berbagai wilayah.
Ajang ini juga mendapat sentuhan profesional dengan hadirnya empat juri berpengalaman di bidang olah vokal dan koreografi. Mereka adalah Herison S.Pd selaku ketua juri, bersama Erni, Salam Suryadi, dan Lisa sebagai anggota. Penilaian dilakukan secara ketat untuk memastikan hanya peserta dengan kualitas terbaik yang dapat melaju ke babak berikutnya.
Menurut Sekretaris Desa Binusan, Asmady, yang turut menjadi panitia sekaligus salah satu pembawa acara, babak kedua ini diikuti 16 peserta, sedangkan pada Minggu malam (17/8) akan ada 15 peserta yang tampil. Malam tersebut sekaligus akan menjadi penentuan peserta yang berhak melaju ke babak final.
Dengan konsep yang menggabungkan hiburan, kompetisi, dan semangat kebersamaan, lomba karaoke Desa Binusan diharapkan tidak hanya menjadi ajang mencari bakat, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarwarga serta menumbuhkan rasa bangga terhadap desa.(*)
