Menjaga Perbatasan: Satgas Pamtas Tegaskan Komitmen dalam Perang Melawan Barang Ilegal dan TPPO

Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra, Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 11/ Kostrad.

NUNUKAN— Dalam upaya mempererat hubungan dengan media, Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) Yonarmed 11 Kostrad, Letkol. Arm Gde Adhy Surya Mahendra, menggelar acara Coffee Morning di Satuan Tugas Pamtas, Jalan Fatahillah, Nunukan Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat silaturahmi dan menciptakan sinergi yang lebih baik antara pihak militer dan media.

“Hari ini kami ingin menjalin komunikasi yang lebih erat dengan rekan-rekan media. Kami berharap, ke depan, sinergi ini dapat memberikan dampak positif bagi kita semua,” ujarnya, Rabu (4/9).

Bacaan Lainnya

Letkol. Gde Adhy menekankan peran strategis media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, terutama mengenai situasi di perbatasan yang, menurutnya, dalam kondisi yang baik. Ia berharap, dengan dukungan media, masyarakat dapat lebih memahami keberadaan Satgas Pamtas yang berkomitmen membantu keamanan dan ketertiban di wilayah perbatasan.

Sebelumnya, Letkol. Gde Adhy menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir, Satgas Pamtas telah melaksanakan operasi di pos Labang, dekat perbatasan PLBN. “Hasil dari operasi ini cukup signifikan dan menjadi langkah awal kami untuk mendukung program pemerintah dalam mencegah barang-barang ilegal masuk ke wilayah kita,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, terhadap dampak negatif barang-barang ilegal, seperti minuman keras, yang sering kali disalahgunakan oleh oknum. “Kami berkomitmen untuk menegakkan tugas dalam mencegah peredaran barang ilegal dan akan berkoordinasi dengan Bea Cukai untuk proses pemusnahan barang bukti,” tegasnya.

Letkol. Arm Gde Adhy Surya Mahendra, Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) Yonarmed 11 Kostrad, menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, terhadap dampak negatif barang-barang ilegal seperti minuman keras. Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa barang-barang tersebut sering kali dijadikan ladang bisnis oleh oknum-oknum tertentu.

“Kami akan terus tegakkan tugas pokok untuk mencegah masuknya barang-barang ilegal, menjaga integritas, dan melakukan penangkapan serta pelaporan. Pemusnahan barang bukti akan kami koordinasikan dengan Bea Cukai,” ungkapnya.

Ketika ditanya mengenai keterlibatan Satgas Yonarmed 11 Kostrad dalam Pilkada Nunukan, Letkol. Gde Adhy menjelaskan bahwa pihaknya tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan tersebut. “Tugas kami khusus untuk menjaga perbatasan dan mencegah kegiatan ilegal. Pengamanan Pilkada tidak dalam klaster tugas kami, sehingga kami hanya akan melakukan monitoring,” jelasnya.

Lebih lanjut, menyangkut maraknya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Letkol. Gde Adhy menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk menyelaraskan aturan yang berlaku dengan prosedur tetap (protap) yang telah ditetapkan oleh Satgas. “Harapannya, ini bisa mengakselerasi pencegahan perdagangan orang, serta mencegah masuknya pekerja migran ilegal melalui pendataan yang intensif tentang lintas batas keluar dan masuk wilayah Nunukan,” tutupnya.

Dengan semangat kolaborasi, Letkol. Gde Adhy berharap acara ini dapat memperkuat kerja sama antara TNI dan media, demi terciptanya informasi yang akurat dan positif untuk masyarakat.(*)

Dengarkan Kami di Aplikasi Solatafm Nunukan