Menuju Pilkada, Pengamat Politik : Masyarakat harus berpikir Kritis dan Sadar dalam berdemokrasi

NUNUKAN- Empat kabupaten di Kalimantan Utara (Kaltara) tengah bersiap menuju pesta demokrasi dengan Pemilihan Kepala Daerah  yang serentak dilaksanakan pada bulan Desember  2020, sebagai calon  kepala Daerah tentunya di tuntut paham situasi daerah tanpa mengutamakan Figur.

Persiapan pemilihan kepala daerah baik  Pemilihan  Gubernur/wakil gubernur Kalimantan Utara dan bupati/wakil bupati ,empat kabupaten yang akan melaksanakan pesta demokrasi yakni Kabupaten Tanah Tidung, Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Nunukan.

Pengamat politik Kalimantan Utara, Andi Nur Rahmadani  menuturkant yang pantas mendapat kursi empuk politik di Pilkada Kaltara 2020 kali ini haruslah memiliki pengalaman dan punya pemikiran yang visioner, serta progresif mengelola keuangan daerah tanpa sibuk pada pecitraan semata guna mencari suara.

Terkait pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan kondisi yang sudah direalokasi. Kata Dia, kondisi akan sama saja untuk setiap calon yang terpilih nantinya yang menanggung persoalan Pandemi COVID-19.

“Jika nanti yang terpilih adalah orang yang tidak paham dengan pemerintahan, maka dapat dipastikan keuangan daerah dapat mempengaruhi jalannya roda pemerintahan, apalagi tengah menghadapi persoalan Covid-19, jangan sampai anggaran yang ada, malah direlokasi juga ke penanganan Covid,” Ujar.

Menurut Dia, pentingnya bagi masyarakat yang harus melakukan penilaian terlebih dahulu kepada setiap calon kepala daerah agar tidak salah menentukan segala sesuatunya.

“Memang sekarang belum ada penetapan resmi, tapi kan sudah ada beberapa nama figur yang muncul, makanya penting melakukan penilaian dini, artinya orang tersebut harus paham akan kebijakan publik ditingkat daerah, yang tentunya baik dari karakter, pengalaman bersentuhan langsung dengan masyarakat,” Sebutnya.

Untuk itu, Andi menyarankan  masyarakat mampu berpikir kritis, dan siap untuk menjalankan kesadaran dalam berdemokrasi. Karena menurut dia bukan saatnya lagi untuk memaksakan diri, karena pekerjaan rumah untuk Gubernur dan Bupati terpilih sangatlah berat.

“Karena tantangan untuk new normal menjadi harga setimpal bagi setiap kepala daerah yang terpilih dikemudian hari,”. Pungkasnya. **

[jetpack-related-posts]