Meski Kecewa, Lurah Nunukan Barat Tetap Semangat untuk Membawa BA Rehabilitasi di BNNK

NUNUKAN-Ketua Rukun (RT) BA (60) yang di nyatakan positif setelah ikut melakukan deteksi dini tes urine di kantor Kelurahan Nunukan Barat Kamis (18/3) kemarin, akan menjalani rehabilitasi selama 8 kali pertemuan di Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Nunukan.

Hal ini disampaikan Camat Nunukan, H Haini yang di temui di Kantor Kelurahan Nunukan Barat Jumat 19 Maret 2021 usai mengikuti rapat kordinasi unit Intervensi berbasis Masyarakat bersama BNNK Nunukan.

Bacaan Lainnya

“Dari hasil tes BNNK Nunukan, salah satu ketua RT yang dinyatakan positif narkoba, Saya langsung menghubungi Lurahnya untuk dilakukan pertemuan ini. Sementara yang bersangkutan kita lakukan rehabilitasi,” jelas Haini.

Menurutnya, dengan kabar tersebut ada nilai tambahan, karena sebagai pemerintah tidak semena-mena memberhentikan tetapi kita lakukan rehabilitasi selama satu sampai dua bulan.

“Kita akan lihat nanti setelah rehabilitasi, apakah sadar dan berhenti kita lihat perekmbangannya dan mendengar masukan-masukan dari Tokoh Masyarakat yang ada di Kelurahan Nunukan Barat, terutama di lingkungan RT yang bersangkutan,” kata Haini.

H. Haini Camat Nunukan (Kanan), Kompol Sunarto Kepala BNNK Nunukan (Tengah) dan Sudiasih Lurah Nunukan Barat (Kiri) dalam rapat kordinasi unit Intervensi berbasis Masyarakati, di kantor lurah Nunukan Barat , Jumat (19/3).

Haini menuturkan kejadian Ini merupakan salah satu cambuk bagi Pemerintah khususnya kecamatan dan Kelurahan Nunukan Barat karena dengan kejadian ini otomatis sangat berpengaruh bagi ketua RT ini dan di lingkungannya.

“Lurah juga tadi menanyakan kapan kita rehabilitasi yang bersangkutan melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas, nanti kita lihat perkembangan nya bagaimana. Kalau nanti tidak ada perubahan yang pasti kita akan berhentikan dan ini sebagai efek jera bagi yang lain khususnya yang bersangkutan,” Katanya.

Dia berharap kegiatan deteksi dini ini bukan hanya sampai disini saja, tetapi berkelanjutan dengan per enam bulan sekali dilakukan. Kalau ada yang positif lagi kita akan rehabalitasi lagi.

“Narkoba ini sangat berbahaya, hal ini juga sebagai intruksi Bupati untuk terus menyampaikan pesan ini bahwa narkoba sangat bahaya, efeknya bukan bagi pengguna saja tetapi bagi keluarganya dan masyarakat lainnya. Dari segi agama juga melarang kan, masih banyak kok makan yang halal. Apalagi sebagai figur di Desa atau kelurahan, jadi kita berharap tidak ada lagi terjadi hal seperti ini.” Tutupnya.

Sementara, Lurah Nunukan Barat, Sudiasih menanggapi salah satu RT nya yang di nyatakan positif narkoba masih merasa binggung dan masih bertanya-tanya kenapa RT tersebut mengunakan barang haram tersebut.

“Shock therapy juga sih dan binggung, kenapa bisa terjadi demikian, ini juga sebagai pembelajaran buat kita dan yang lainnya” ujar Sudiasih.

Senada dengan Camat Haini, Sudiasih menuturkan untuk BA tidak serta merta langsung di berhentikan, tetapi pihaknya akan menenpuh jalur rehabilitasi. “Kita akan rehab jalan di BNNK Nunukan selama 8 kali pertemuan dan ini akan segera kita rapatkan dengan tim termasuk Camat, rapat tentang pergantian sementara yang bersangkutan atau pemilihan ketua rt dan ini bukan sekarang,” tutur Asih.

“Yang bersangkutan saat ini kita belum bisa berhentikan, tetap melakukan aktivitas seperti biasa tetapi mengikuti rehabilitas,” jealsnya.

Dengan kejadian tersebut, pihak Kelurahan hingga saat ini belum menghubungi yang bersangkutan terkait beberapa proses yang akan dilakukan. Sementara untuk pelayanan warga di RT tersebut dilakukan secara langsung  melalui Kelurahan.

Sudiasih menjelaskan, BA dalam keseharian atau saat datang di kantor Kelurahan terlihat biasa saja tidak ada hal yang terlihat aneh.”Orangnya biasa saja tidak ada ciri-ciri pemakai atau hal lainnya, kalau kerja aktif,”terangnya. Namun Bu Lurah ini meluahkan kekesalan dan kekecewaannya  terhadap BA.

“Kecewanya karena BA orang tua yang sudah kita anggap orang tua sendiri di usia yang seperti itu masih mengunakan narkoba. Kemudian BA ini kan informasinya mantan narapidana, setelah ikut pemilihan ketua rt,” tuturnya.

“Kedepan kita akan lebih perketat pemilihan ketua rt  dengan melakukan deteksi dini tes urine,” Pungkasnya.(*)

[jetpack-related-posts]