NUNUKAN-Pemuda-pemudi Gerakan Andi Akbar Serfianus (PEGAAS) berkumpul untuk berdiskusi dengan calon bupati Nunukan, Andi Akbar, yang merupakan calon nomor urut 1. Acara ini bertujuan untuk menggali visi dan misi Andi Akbar serta mendengarkan aspirasi para pemuda terkait pengembangan daerah.
Andi Akbar memaparkan program-program unggulannya, yang mencakup peningkatan kualitas pendidikan, lapangan kerja, dan pengembangan infrastruktur. Ia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan politik dan sosial di Nunukan.
Pemuda PEGAAS menyampaikan harapan mereka agar pemerintahan mendatang lebih responsif terhadap kebutuhan generasi muda. Mereka ingin lebih banyak kesempatan untuk berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan dan program-program yang berkaitan dengan kepemudaan.
Diskusi berlangsung interaktif, di mana para pemuda mengajukan pertanyaan dan memberikan masukan tentang masalah yang dihadapi mereka, seperti tingkat pengangguran dan akses ke pendidikan yang berkualitas. Andi Akbar merespons dengan serius.
Andi Akbar mengungkapkan saat ini perusahaan-perusahaan di Kabupaten Nunukan membutuhkan pegawai yang siap pakai, sesuai dengan keahlian masing-masing. Hal ini menjadi pendorong bagi pemerintah untuk terus mengadakan job fair, yang melibatkan seluruh perusahaan, baik dari sektor perkebunan sawit, pertambangan, maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Job fair yang diselenggarakan bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
“Beberapa lulusan, seperti dari Politeknik yang mengambil jurusan perbaikan alat berat, langsung diterima perusahaan sebagai mandor, karena mereka sudah memiliki keterampilan yang dibutuhkan,” jelas Andi Akbar.
Namun, ada juga kandidat yang belum diterima karena belum memenuhi syarat keterampilan dan sertifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Pemerintah berkomitmen untuk melakukan evaluasi tahunan terhadap pelaksanaan job fair dan meminta Dinas Tenaga Kerja untuk menyusun database pencari kerja, baik lulusan SMK, SMA, maupun perguruan tinggi.
“Data ini akan sangat berguna untuk mengetahui berapa banyak adik-adik kita yang belum mendapatkan pekerjaan,” tambahnya.
Andi Akbar juga menyoroti pentingnya pelatihan keterampilan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja. Saat ini, Balai Latihan Kerja (BLK) di Kabupaten Nunukan masih terbatas, dengan program yang ada seperti jahit, barista, teknisi AC, dan ekonomi kreatif.
Andi Akbar menegaskan bahwa saat ini perusahaan lebih memilih untuk merekrut pekerja yang sudah siap pakai daripada yang belum terlatih. Lebih lanjut, pemerintah juga berupaya untuk membuka mindset generasi muda menjadi entrepreneur.
“Kami akan memberikan modal awal dan fasilitas bagi mereka yang ingin memulai usaha, seperti membuka bengkel,” ungkap Andi Akbar.
Di samping itu, pemerintah juga akan menjalin kerjasama dengan pihak luar, termasuk pemberi modal dari Jepang, untuk mendukung pengembangan usaha.
Dengan semua upaya tersebut, Andi Akbar optimis bahwa jumlah pengangguran di Kabupaten Nunukan akan semakin berkurang. Ia mengajak generasi muda untuk aktif mencari peluang dan tidak hanya berdiam diri di rumah.
“Peluang-peluang itu banyak, dan kami berharap adik-adik dapat memanfaatkannya dengan baik,” tutupnya.(Adv)