NUNUKAN- Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan, H. Asmar, mengungkapkan bahwa dalam perencanaan anggaran daerah, semua usulan dari fraksi-fraksi di DPRD telah dimasukkan ke dalam teknis anggaran.
Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa proses perencanaan berjalan dengan baik dan jelas.
“Sebenarnya, jika kita berbicara tentang pandangan fraksi, itu merupakan perwakilan secara keseluruhan. Semua usulan kita sudah masuk ke dalam teknis yang ada. Tidak ada masalah, ini justru lebih jelas untuk kita semua,’” ungkapnya belum lama ini.
Ia menjelaskan pula mengenai persiapan perencanaan yang tetap mengacu pada aturan yang ada. Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terkait usulan RPJMD akan dimasukkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang nantinya akan menjadi kegiatan yang disepakati bersama DPRD.
Dalam konteks belanja pegawai, H. Asmar menyampaikan bahwa terjadi peningkatan otomatis akibat penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 240 orang dan lebih dari seribu Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang akan mulai beroperasi pada bulan Desember.
“Peningkatan ini secara otomatis berdampak pada anggaran operasional pegawai,” jelasnya.
Meskipun ada tambahan belanja operasional kepegawaian yang signifikan, Asmar menegaskan bahwa kenaikan tersebut masih terukur, dengan total anggaran belanja pegawai tetap berada di kisaran dua koma sekian triliun rupiah. Terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD), Asmar mengungkapkan bahwa ada perkembangan positif dari sisi Pajak dan Retribusi Daerah (PTHTB) berkat pengajuan dari beberapa perusahaan.
Namun, ia mengingatkan agar perhitungan pendapatan dilakukan secara hati-hati dan matang, untuk memastikan realisasi anggaran tidak meleset jauh dari target.
“Angka-angka ini harus dianalisis dengan cermat, karena posisi alokasi di akhir tahun juga harus dipahami. Jika realisasi mencapai seratus persen, itu luar biasa, tetapi jika sembilan puluh persen saja sudah sangat baik,” pungkasnya.(**)
