PDAM Nunukan Gerakan Tiga Langkah Hadapi Krisis Iklim

Masdi, SE Direktur Perumda Tirta Taka Nunukan

NUNUKAN-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Taka Kabupaten Nunukan terus melakukan kolaborasi menghadapi krisis iklim.

Beberapa langkah pun dilakukan yakni dengan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Hal tersebut disampaikan direktur PDAM Tirta Taka Nunukan, Masdi, SE saat ditemui awak media di ruang kerjanya.

“Melalui jangka pendek kita sudah melakukan pendistribusian air dengan zonasi (bergilir), pendistribusian air dengan armada mobil tangki dan pembangunan sumur bor. Sedangkan jangka menengah dilakukan pengerukkan dan perluasan embung, kajian potensi air baku serta penghijauan. Untuk jangka panjang saat ini yang kita akan lakukan adalah penambahan embung atau pembangunan embung,” ujar Masdi.

Dia menuturkan embung di wilayah 4 juga telah kita bangun dimana ini adalah aspirasi yang disampaikan wakil ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara H. Andi Akbar.

“Beliau datang langsung ke kantor ini membawa kadis Pu menanyakan langsung soal pembangunan embung di wilayah 4, selalu dikejar dan akhirnya saat ini ada 134 rumah terpasang di Pembeliangan dengan hanya membayar Rp 487.000 yang seharusnya Rp2.500.000, jadi sudah dirasakan masyarakat manfaatnya,”

Jadi perannya pak Andi Akbar, kata Masdi sebagai wakil DPRD di Provinsi sangat respon dengan kondisi masyarakat, Andi Akbar, Bupati dan Sekda juga menanyakan pengembangan penambahan jaringan ke rumah sakit Pratama Sebuku dan itu kita usulkan ke kementerian melalui tanda tangan Bupati. Usulan ini pada 2023 lalu dan kita kembali mengusulkan di tahun 2024 untuk penguatan.

Bahkan daerah Nunukan, Nunukan Selatan dan Sebatik juga dipertanyakan Andi Akbar dan itu sudah direspon dan rencananya anggarannya itu Rp18 Miliar perpipaan dari APBD, kalau dana APBN Rp25 Miliar.

“Ini sudah mulai digarap, konsultan sudah turun dan di setujui kementerian, perlahan-lahan semua pipa sudah dimasukan hanya saja permasalahan kita adalah air baku dan itu tidak bisa kita pungkiri. Berdasarkan data BMKG Nunukan dan Sebatik terdampak kekeringan, sedangkan untuk wilayah 4 di sana penghujan hingga terjadi kekeruan, namun kami berupaya untuk mengolahnya,”terangnya.

Masdi juga menyebutkan, PDAM Nunukan memberikan bantuan untuk masyarakat di wilayah Lumbis Mensalong, setiap harinya kita buka memberikan perhatian dengan mendata setiap rumah yang tidak ada jaringannya dan kita usulkan. Tulin Onsoi juga kita lakukan penambahan jaringan, Sebatik Barat kita penambahan jaringan dan SR.

Dia menegaskan, terkait dengan krisis iklim ini, siapapun pimpinan daerahnya pasti mengalami hal yang sama dengan kondisi yang dialami saat ini.

“Tidak bisa kita pungkiri kondisi yang saat ini terjadi krisis iklim siapapun pimpinannya tentu akan menghadapi hal ini,” pungkasnya. (*)

[jetpack-related-posts]