NUNUKAN-Badan Narkotika Nasional Kabupaten Nunukan mengelar Hari Anti Narkotika Internasional secara virtual bersama BNN RI yang langsung di hadiri Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, Jumat (26/6).
Hari Anti Narkotika Internasional kali ini dilaksanakan secara serentak se Indonesia dengan Virtual, BNNK Nunukan bersama Pemkab Nunukan dan Forkopimda mengikuti HANI di Lantai IV Kantor Bupati.
Dalam kegiatan itu hadir Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid, Kepala BNNK Nunukan, Kompol La Muati, Sekda Nunukan, Kepala Kejaksaan Negeri Nunukan, Kepala Pengadilan Negeri, Kapolres, Dandim dan unsur Forkopimda Kabupaten Nunukan.
Hari Anti Narkotika Internasional mengangkat tema Hidup 100 persen di Era New Normal, Sadar, Sehat, produktif dan Bahagia Tanpa Narkoba.
Kepala BNNK Nunukan Kompol La Muati usai Peringati HANI mengatakan di Hari Narkotika Internasional, Kami mengajak seluruh Masyarakat untuk hidup 100 persen.
“Harus Sadar, Sehat dan Produktif bahagia tanpa narkoba. Sehat tanpa narkoba, radikalisme, Korupsi dan Penyakit masyarakat, namun kalau kita sehat berarti kita produktif yang artinya kita bahagia,” Kata La Muati.
“Ditengah pandemi covid-19 ini saya mengajak seluruh lapisan masyarakat Nunukan bahwa mari kita hidup sehat dengan cara tidak menggunakan narkoba, tidak melakukan radikalisme dan jika ada yang melakukan penyalahgunaan Narkotika jangan takut melaporkan keaparat baik BNN, Kepolisian maupun institusi lainnya,” Ajaknya.
Menurutnya, Salah satu yang berperan penting dalam pencegahan peredaran dan penyalahgunaan Narkotika adalah media, karena kata dia Media merupakan wadah yang baik untuk mengedukasi Masyarakat melalui tulisan yang disampaikan baik di media cetak, online dan elektronik.
“Media ini terus menerus mengrdukasi masyarakat agar masyarakat cerdas sehingga dapat mengetahui dampak buruk Narkotika dan ancaman hukumannya. Kita berharap semoga masyarakat Nunukan kedepannya lebih cerdas dan tidak menggunakan Narkotika,” Tuturnya.
Tentunya dalam menghadapi Hidup 100 persen di Era New Normal, Sadar, Sehat, produktif dan Bahagia Tanpa Narkoba, BNN Nunukan memiliki berbagai tantangan yaitu kurangnya sumber daya manusia yang dapat terjun ke wilayah Nunukan yang begitu luas untuk memberikan edukasi dan pemahaman ke Masyarakat tentang dampak buruk Narkotika.
“Saya juga berharap rekan-rekan pers dapat membantu pemerintah Nunukan dan BNN untuk terus mengelorakan dampak buruk Narkotika dan Hukumannya, semoga Masyarakat memahami dan menolak narkoba,” Terangnya.
Kemudian La Muati juga menjelaskan tahapan untuk rehabilitasi untuk penyalahgunaan Narkotika. Kata Dia, bagi penyalahgunaan Narkotika hanya memiliki kesempatan tiga kali untuk direhabilitasi, dan apa bila sudah tiga kali direhab selanjutnya tidak ada lagi kesempatan untuk diberikan rehabilitasi.
“Jadi apabila ada pihak keluarga yang sudah direhabilitasi harus terus menerus dipantau, karena penyalahgunaan Narkotika itu sewaktu-waktu akan pulih kembali,” Demikian La Muati. **