Perkuat Modernisasi Beragama, Kemenag Nunukan Gelar Dialog Kerukunan Umat Beragama di Perbatasan

NUNUKAN, Pembawakabar.com-Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah, SE. M.Si menghadiri kegiatan Dialog Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Nunukan.

Kegiatan yang mengangkat tema “Mari Perkuat Moderasi Beragama Untuk Kerukunan Umat di Perbatasan” yang dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Nunukan yang di laksanakan di ruang pertemuan Hotel Fortune, Senin (28/06).

Bacaan Lainnya

Diacara tersebut, turut hadir beberapa Kepala OPD, Kemenag H. M. Saleh. S.Ag., M.Pd, Kakanwil Kemenag Prov.Kaltara yang diwakili oleh Kabag Kepegawaian H Syopyan, S. Ag, Mp.d, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan perwakilan TNI Polri serta 40 peserta Dialog Kerukunan Beragama.

Dalam sambutan Wakil Bupati Nunukan Hanafiah menyampaikan salah satu kebanggaan sebuah bangsa adalah diberi anugerah Tuhan yang Maha Kuasa berupa masyarakat yang begitu beragam, berbeda suku, bahasa dan adat istiadat termasuk berbeda-beda pula agama dan kepercayaannya.

Perbedaan agama dan kepercayaan kata Hanafiah, tidak lantas membuat saling bermusuhan dan saling membenci, namun yang terjadi justru sebaliknya, di tengah masyarakat tumbuh kearifan – lokal menyikapi perbedaan agama dan kepercayaan.”

“Melalui dialog yang akrab dan penuh dengan suasana kekeluargaan ini, saya percaya begitu banyak kebersamaan yang dapat kita jadikan alasan untuk terus bersatu padu, bergandengan tangan.

“Dialog semacam ini akan mampu mengikis kecurigaan yang ada di tengah-tengah kita, keakraban para tokoh akan dilihat dan diikuti oleh masyarakat sehingga ikut melakukan hal yang sama” ujarnya.

Ia berharap agar masyarakat tetap menjaga kerukunan umat beragama, karena keberagaman agama harus dihargai setiap pribadi.

“Keberagaman agama merupakan identitas kita sebagai warga negara Indonesia, sudah sepatutnya kita menunjukan sikap toleransi, ketika kita temukan persoalan yang menggiring kepada agama sebaiknya kita bijak menyikapi hal tersebut”,ungkapnya.

Dikatakannya, Kita harus menjunjung tinggi pendapat pribadi orang, ketika orang menjatuhkan pilihan kepada agama tertentu, itu urusan masing-masing dan kita tidak perlu membawa urusan keberagaman ini dalam urusan agama lain, tentunya kita harus menghargai itu.

Sudah ada koridornya masing-masing untuk mengerjakan keyakinan dan kepercayaan orang tersebut, dan dalam implementasi ini mungkin perlu diwujudkan.

Moderasi agama merupakan langkah yang tepat dalam membangun kerukunan beragama. Karena, dengan adanya moderasi
beragama, akan lebih mudah dalam hidup berdampingan.

“Ketika ada umat beragama lain memerlukan tenaga kita dari agama nasrani, atau agama islam kita harus bisa membantu mereka ketika mereka membangun rumah ibadah. Agar para tokoh agama dan tokoh masyarakat bisa turut berpartisipasi dalam rangka mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kerawanan konflik agama,” Pungkasnya. (*)

Dengarkan Kami di Aplikasi Solatafm Nunukan