NUNUKAN-Setelah ditetapkannya pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) pada 09 Desember 2020.
Politisi Muda Tri Wahyuni mengharapkan Pemuda Nunukan nantinya tidak apatis dan skeptis untuk terlibat dalam proses politik dan menyukseskan pesta demokrasi.
Terutama pemilih pemula yang punya andil besar dalam menentukan secara kritis dan cerdas untuk memilih pemimpin di ajang 5 tahunan tersebut, termasuk pada wilayah Kalimantan Utara yang akan mengadakan Pemilu, yakni Pemilihan Gubernur Kaltara dan Pilkada di Nunukan Nunukan.
Anggota DPRD Nunukan dari Fraksi Hanura mengajak generasi milenial Nunukan jangan skeptis atau acuh untuk berperan aktif dalam berdemokrasi.
Salah satunya, Kata Dia adalah dengan mengadakan diskusi-diskusi ringan, untuk memilih kriteria pemimpin terbaik yang ada di Nunukan.
“Pemuda tidak boleh terlalu disibukkan dengan urusannya masing-masing, karena kita punya andil besar menentukan arah perubahan Nunukan, jadi mulai sekarang harus aktif membiasakan diri melakukan diskusi-diskusi santai terkait memilih kreteria kepala daerah kedepannya,” Ajaknya.
Menurut Dia untuk menentukan kriteria calon gubernur atau Bupati, anak muda haruslah mengetahui profil calon pemimpin yang akan dipilih, baik dilihat dari jejak rekam pengalaman kandidat, interaksi sosialnya maupun program dan Visi Misinya yang benar-benar untuk masyarakat.
Sehingga lanjutnya, tidak salah memilih baik dalam memilih calon gubernur dan wakil gubernur maupun calon bupati dan wakil bupati.
“Sekarang masih belum ada penetapan calon kepala daerah, tapi ingat pemuda harus bangun ruang-ruang kajian diskusi intelektual, kita harus saling mendukung karena sesama kaum milenial. Jadi benar-benar ketika dalam pemilu nantinya memilih berdasarkan akal sehat yang kritis, kinerja dan tawaran-tawaran program kerja yang Visioner, bukan hanya sekedar memilih calon yang coba-coba maju tanpa dayar tawar pengalaman membangun daerah apalagi orientasinya untuk India vidu,” Tegas Tri Wahyuni.
” Generasi milenial harus peka dan jangan skeptis terhadap dunia politik. Karena bagaimanapun juga, mileneial yang akan mengurus Kabupaten Nunukan dikemudian hari sebagai regenerasi yang baru,” Demikian Tri Wahyuni. (*)