
NUNUKAN- Harapan masyarakat Kampung Tator untuk menikmati jalan utama yang mulus seakan tinggal angan. Jalan Pongtiku dalam meruapakan penghubung vital yang menjadi nadi pergerakan ekonomi dan akses menuju fasilitas umum ini sudah bertahun-tahun rusak parah, namun hingga kini tak kunjung diaspal.
Kondisinya kian memprihatinkan. Saat musim hujan, jalan berubah menjadi kubangan lumpur tanah merah yang licin dan membahayakan pengendara. Sebaliknya, ketika musim panas, debu tebal beterbangan hingga mengganggu pernapasan warga. Tak sedikit masyarakat jatuh dijalan tersebut saat melintas di saat musim hujan.
Keluhan kami sebenarnya bukan hal baru. Menurut masyarakat setempat, Ludia menyampaikan laporan dan permintaan perbaikan telah berulang kali disampaikan ke pihak pemerintah daerah, namun selalu berakhir dengan janji-janji tanpa realisasi.
“Jalan ini bukan sekadar infrastruktur, tapi urat nadi perekonomian kami. Kalau akses terhambat, distribusi barang juga macet, harga bahan pokok naik, dan usaha kecil ikut terpukul. Ini saya namakan jalan janji politik ” tegas Ludia, Kamis (14/8).
Warga mempertanyakan prioritas pemerintah daerah yang dinilai kurang memperhatikan kebutuhan mendasar masyarakat di wilayah pelosok. Mereka menuntut adanya kepastian anggaran dan jadwal pelaksanaan pengaspalan, bukan sekadar wacana yang terus diulang setiap tahun anggaran.
“Tiap tahun kami dijanjikan dan janji itu telah berjalan puluhan tahun hingga saat ini. Kami harap pemerintah memperhatikan kami juga,”ungkapnya.(*)