NUNUKAN-Ratusan Buruh bantu Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Tunon Taka menjalani tes urine. Kegiatan tersebut berjalan selama 4 hari mulai 22-25 Maret 2022.
Tes urine tahap pertama dilaksanakan pada hari Selasa (22/03), bertempat di Kantor Terminal Keberangkatan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. Sedangkan Buruh yang berhalangan hadir pada hari pertama, menjalani tes urine susulan pada hari Rabu, Kamis dan Jumat di Kantor BNNK Nunukan.
Kegiatan tersebut merupakan kerjasama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Nunukan dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Nunukan. Tes urine tersebut dilakukan sebagai upaya dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.
Berdasarkan data yang diterima, total sampel tes urine berjumlah 109 sampel, dimana 84 sampel diperoleh pada hari selasa (22/03), 11 sampel diperoleh pada hari rabu (23/03), 11 sampel diperoleh pada hari kamis (24/03) dan 3 sampel diperoleh pada hari jum’at (25/03).
Kepala BNN Kabupaten Nunukan Emmanuel Henry Wijaya, menyambut baik kegiatan tes urine yang dilaksanakan oleh KSOP tersebut. Dirinya juga memantau langsung pelaksanaan tes urine tersebut sejak hari pertama hingga penutupan.
“Pertama-tama Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kepala KSOP Nunukan yang telah memperkuat sinergitas dengan melaksakan tes urine kepada Buruh Bantu TKBM. Saya berharap kegiatan tes urine di lingkungan TKBM ini dapat dilaksanakan secara berkala”, ujar Pak Henry, Sabtu (26/3)
Dia mengungkapkan untuk kelanjutannya pihaknya akan membantuk membina Buruh bantu TKBM yang terindikasi positif narkoba.
“Kami selalu siap untuk memfasilitasi dalam pembinaan Buruh Bantu yang terindikasi menyalahgunakan narkoba, dalam hal ini membantu mereka supaya pulih melalui program rehabilitasi. Harapan saya kedepannya semoga tidak ada lagi ditemukan penyalahgunaan narkoba di lingkungan TKBM, sehingga terwujud lingkungan kerja yang sehat dan bersih narkoba”, pungkas Pak Henry.
Sementara itu, Robert Tokan Pengawas TKBM KSOP Kelas IV Nunukan menuturkan akan melakukan langkah dan tindakan bagi Buruh Bantu yang terindikasi menyalahgunakan Narkotika.
“Kami tidak serta merta mengeluarkan mereka mengingat dimasa sulit seperti sekarang ini tentu sangat berat apabila seseorang kehilangan pekerjaan,” ujarnya.
Robert menambahkan,selanjutnya pihaknya akan melakukan pembinaan dan mengharapkan Buruh yang positif untuk kooperatif dan mau berubah. Selain itu, pihaknya akan terus melakukan kordinasi dengan BNNK Nunukan untuk melaksanakan rehabilitasi .
“Kami akan berkoordinasi dengan BNNK Nunukan untuk melaksanakan rehabilitasi kepada Buruh Bantu tersebut, setelah pulih dan tidak lagi dinyatakan positif narkoba maka mereka dapat melanjutkan pekerjaannya. Tapi jika ada yang melakukan kesalahan yang sama, pihak kami tak segan-segan mengeluarkan yang bersangkutan dari TKBM”, tegasnya
Adapun hasil sampel tes urine Buruh bantu TKBM dari 109 sampel, 7 sampel dinyatakan positif, 1 diantaranya positif karena mengkonsumsi obat-obatan dan 6 sampel positif mengandung narkotika golongan 1. (**)