Setelah Viral, Bayi Andi Muhammad Fardhan akhirnya Dirawat di RSUD Nunukan

Nunukan-Bayi berusia 11 bulan bernama Andi Muhammad Fardhan yang mengalami kebutaan saat ini tengah ditangani pihak RSUD Nunukan, Senin (25/11/19).

Sebelumnya, bayi tersebut yang dilahirkan secara secar, saat lahir tidak menangis dan dirawat intensif di inkubator RSUD Nunukan.

“Saya waktu sebelum melahirkan itu badan saya tidak tahu biru semua, nah pas waktu saya melahirkan secara secar, anak ini tidak menangis dan langsung dimasukan ke Inkubator kurang lebih satu bulan dirawat dirawat oleh Dr Sholeh,” Jelas Merlisa dengan Wajah Sedih.

Merlisa menuturkan putranya saat lahir itu saat diperiksa dokter, gulanya tinggi 400.

“Kata Dokter gulanya mencapai 400 lebih, sempat juga dimasukan selang di pahanya dengan infus, Andi juga tidak bisa melihat, ” ungkapnya.

Karena kondisi yang tidak mampu sehingga BPJS Merlisa menunggak, akhirnya Ia hanya merawat Putranya dirumah dengan cara tradisional.

Viralnya Andi Muhaamad Fardhan di Media Sosial, Direktur Rsud Nunukan Dr Dulman dan jajaran Pemkab Nunukan langsung mengunjungi Bayi tersebut dengan memberikan fasilitas untuk dibantu perawatan intensif di Rsud Nunukan.

“Saya mendapat laporan dari Ibu Bupati melalui media sosial, bahwa ada bayi yang perlu ditolong. Jadi Bupati menelpon saya bahwa harus segera, jangan ada anak bangsa kita itu menderita tanpa ada pertolongan, Jadi keberadaan kami ini atas perintah Bupati,” Kata Dr Dulman.

Dia menyebutkan, Bayi yang bernama Andi Muhammad Fardhan menderita gizi buruk, dengan usia 11 bulan itu seharusnya dia bisa berjalan, kemudian kata ibunya si anak ini belum bisa melihat.

Jadi tugas kami ini membawa bayi tersebut untuk dirawat di rumah sakit, segala kebutuhan dalam perawatannya ditanggung oleh pemerintah daerah.

“Bersyukur Dinas kesehatan melalui puskesmas Nunukan mengetahui penyakit dari bayi ini, bahwa selama ibunya hamil selalu mengkonsumsi makanan yang tidak seharusnya. Memang di 1000 pertama kali kelahiran gizi ibu hamil itu harus diperbaiki kalau tidak bayi akan stunting, sehingga merusak otak dan sebagainya,”jelas Dulman.

Beruntung bayi ini belum dua tahun, masih ada waktu kita satu tahun untuk memperbaiki dampat dari pengurangan gizi tersebut, mudah-mudahan kita bawa ketumah sakit dokter anaknya melihat dan menanggani secepatnya.

” Hari ini kita bawa ke rsud dan rencananya akan melibatkan dokter spesialis anak dan dokter spesialis mata, karena mata anak itu juga mau diperiksa. Kita akan membuat tim seperti kasus bayi kemarin dan Dr anak itu nanti sebagai ketua tim dan akan melibatkan Dokter spesialis lainnya,” Tutur Dulman. (PK-1)

[jetpack-related-posts]