Soal Pemadaman Listrik di Sebatik, Ini Kesimpulan Hasil RDP PLN dan Masyarakat Sebatik di DPRD

NUNUKAN-DPRD Kabupaten Nunukan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP), yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Nunukan Burhanuddin, S.Hi, MM  didampingi Ketua Komisi II DPRD Nunukan Welson. dihadiri anggota DPRD,  Direksi PLN Rayon Nunukan, Aliansi Masyarakat Sebatik dan Staf Sekwan.

Bacaan Lainnya

Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait keluhan warga Sebatik terhadap Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait jadwal pemadaman listrik bergilir di Pulau Sebatik, Senin (9/10/2023) Bertempat di Kantor DPRD Kabupaten Nunukan ruang Ambalat 1.

Koordinator Perwakilan Masyarakat Sebatik, Sahabuddin menyampaikan pihak konsumen (masyarakat) maupun pihak pelaku usaha kedudukan masing- masing pihak dalam perjanjian jual beli adalah seimbang.

Pada konteks ini kata Sahabudin, kewajiban PT PLN adalah memasok tenaga listrik kepada konsumen, sementara haknya adalah mendapat pembayaran atas penyediaan tenaga listrik tersebut.

“Kewajiban konsumen adalah membayar biaya atas penyediaan tenaga listrik dengan harga yang telah disepakati atau konsumen listrik tersebut telah ditentukan dalam pasal 29 ayat 1 undang- undang konsumen. Akibat pemadaman bergilir yang dilakukan oleh PT PLN masyarakat di Pulau Sebatik merasa dirugikan bahkan sejumlah barang elektronik milik Masyarakat rusak tanpa adanya ganti rugi”, ujar Sahabudin.

Selanjutnya, Arham selaku ketua Ikatan pemuda kaltara menyampaikan aspirasi dari para tokoh- tokoh yang ada di Sebatik termasuk tokoh pemuda, apa yang disampaikan terkait masalah kami sebagai konsumen yang dirugikan tentunya sangat besar sekali kerugian yang dampak atas ketidakstabilannya dengan penyedia saluran listrik ini.

Untuk itu, kami hadir di sini ingin mencari solusi apa langkah dan tindakan yang tidak terlepas dari pada tupoksinya para perwakilan kita, barangkali terkait masalah pengawasannya dan juga khusus kepada pemerintah daerah Kabupaten Nunukan.

“Kami hadir di sini untuk mencari solusi yang terbaik kira- kira langkah apa yang lebih efektif agar bisa segera diperbaiki terkait pemadaman ini. Kesempatan ini dengan harapan bahwa yang kami bawa bukan 4 orang pak, ini sudah mencakup empat pilar di Sebatik,” ujar Arham.

Arifuddin juga mempertanyakan, mesin dan tenaga surya Sungai Limau dan Padaidi apakah masih berfungsi, mengapa PLN mati, ini yang kami rasakan di Sebatik entah itu di Nunukan kami juga kurang ketahui namun kalau di Sebatik itu hampir Ramadan pasti mati entah itu sahur entah waktu sholat dan sebagainya. Hal ini tentu membuat kami kurang nyaman apalagi kami sebagai konsumen sudah memenuhi hak kami kepada produsen kami atau PLN.

“Jadi kami berharap kepada pihak PT PLN memberikan keterangan yang jelas sehingga kami bisa bawa pulang ke daerah kami memberikan informasi kepada keluarga dan tetangga kami bahwa permasalahan Balance sebenarnya seperti ini. Dan mungkin bisa disampaikan kapan bisa selesainya hal ini”, ujarnya.

Sementara itu, Manager PLN Rayon Nunukan Ferry Kurniawan menjelaskan bahwa, pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh masyarakat di Pulau Sebatik maupun Nunukan akibat pemadaman listrik yang terjadi. Pihaknya memastikan jika kondisi yang terjadi saat ini akan segera berakhir dengan hadirnya dua unit mesin tambahan sebesar dua Mega Watt (MW).

“Tentu kondisi ini tidak kita inginkan, namun kerusakan dua unit mesin dan menurunnya pressure gas di Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sebaung. Tapi dalam satu pekan ini kami akan memastikan defisit daya yang terjadi dapat teratasi dengan hadirnya dua unit mesin dari Tarakan”, kata Ferry.

Untuk mengatasi krisis energi listrik tersebut, anggota DPRD Kabupaten Nunukan mengusulkan mesin cadangan di setiap lokasi pembangkit listrik di Nunukan. DPRD juga mendesak agar PLN mendorong permasalahan listrik di Nunukan melalui Proyek Strategis Nasional.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nunukan, Burhanuddin selaku pimpinan RDP berharap kepada pihak PLN agar kondisi kelistrikan di Nunukan dan Sebatik kembali normal.

“Kami meminta kepada rekan- rekan PLN agar pertengahan bulan Oktober sudah tidak ada lagi pemadaman, karena tambahan dua unit mesin sudah tiba di Nunukan dan sudah dalam proses pengerjaan”, Tutup Burhanuddin. (*)

[jetpack-related-posts]