NUNUKAN-Persoalan rumah jabatan Bupati Nunukan yang berubah menjadi Quest house kini memasuki tahap pembahasan DPRD Nunukan.
Wabup Hanafiah saat dimintai tanggapannya menjelaskan untuk rumah jabatan yang saat ini sedang di godok oleh DPRD, Kita kembali kepada Hukum, karena hukum tentu melihat bukti dan data yang seperti apa.
“Kita percayakan saja dengan proses yang sudah di jalankan oleh lembaga DPRD, tentu nanti mereka akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi arahnya kemana dan kita ikuti saja, karena mungkin larinya nanti HPH,”kata Hanafiah, Senin 23 Juli 2024.
“Kita belum bisa berandai-andai, karena kita bukan unsur penyidik, kita mengatakan itu tentu kita harus punya bukti yang kuat, serta saya pikir kalau hukum tentu tahu siapa yang melakukan dan kita kembali dengan proses yang ada itu lebih baik,”tambahnya.
Terkait Listrik respon Pemkab Nunukan terhadap PLN yang beberapa hari ini padam kembali padam, Hanafiah menjelaskan, kita bukan juga ingin membela PLN namun terjadi karena faktor cuaca.
“Imbas dari curah air hujan yang sangat deras di sertai dengar petir dan angin menyebabkan kondisi listrik di Nunukan kembali padam. Sementara yang nama nya listrik bersifat sangat sensitif, dalam hal ini PLN mengambil langkah untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak di inginkan terjadi karena listrik ini sangat sensitif, jadi kalau listrik itu padam untuk menyala kembali rasanya butuh waktu sampai dua jam karena harus dingin lagi, tidak mungkin saat panas dinyalakan, itu nanti tambah rusak,”kata Hanafiah.
Sambung dia, mari masyarakat Nunukan untuk bersama-sama berjuang dan berdoa karena kami juga di Pemkab Nunukan sudah berkomunikasi dengan pihak PLN.
Bagaimana stabilitas energi listrik di kabupaten Nunukan tetap bisa normal, agar masyarakat kita tidak terganggu dan mengeluhkan alat elektroniknya yang mungkin terdampak oleh akibat padam nyala arus listrik.
“Kita berharap kepada PLN karena itu memang sikap dari pemerintah Daerah hanya sebatas kordinasi saja, dan karena ini bukan menjadi kewenangan daerah tetapi bukan berarti juga kami lepas tangan begitu saja, bagaimanapun pemerintah daerah tetap membantu bagaimana energi listrik di kabupaten Nunukan tetap bisa normal,”ujarnya.
Menurutnya, listrik yang padam nyala itu membuat kita khawatir akan terjadinya kebakaran, karena mengunakan lilin di simpan ditempat yang kurang aman dan kami juga menghimbau pada masyarakat kalau ketika listrik padam lalu menggunakan lilin harus hati-hati dan waspada dan simpan ditempat yang aman. (Hz/f)