Sosialisasi Rencana Induk Kepariwisataan Kalimantan Utara, H. Ladullah Dorong Promosi Wisata Nunukan

Nunukan – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekaligus Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, H. Ladullah, S.H.I, menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kalimantan Utara tahun 2024–2033 di Kabupaten Nunukan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam pengembangan sektor pariwisata di daerah perbatasan tersebut.

Bacaan Lainnya

Dalam paparannya, Ladullah menekankan pentingnya kepariwisataan sebagai sektor strategis yang bersifat multidimensi dan multidisiplin. “Kepariwisataan mencakup perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan oleh pemerintah dan swasta. Ini melibatkan interaksi antara wisatawan, masyarakat lokal, pemerintah, hingga pelaku usaha,” ujarnya.

Ladullah juga mengacu pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang menjadi dasar hukum pembangunan pariwisata nasional. Menurutnya, kepariwisataan tidak hanya soal hiburan, tetapi juga berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan pelestarian budaya serta lingkungan.

Ia menyayangkan potensi wisata di Nunukan yang belum banyak dikenal masyarakat luas. “Nunukan punya banyak destinasi menarik, tapi belum dikenal secara nasional. Misalnya kolam renang dua negara di Sebatik—unik karena berada di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Tempat ini belum banyak diketahui, padahal bisa menjadi magnet wisata unggulan,” ucap Ladullah.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung keberadaan rumah dua negara yang dulunya dibagi antara wilayah Malaysia dan Indonesia, namun kini sepenuhnya masuk ke wilayah Indonesia. Hal ini, menurutnya, bisa menjadi daya tarik wisata tersendiri yang tidak dimiliki daerah lain.

Selain kolam renang dua negara, Ladullah juga menyebut destinasi lain seperti wisata bahari yang langsung menghadap laut dengan pemandangan perahu tradisional yang belum banyak diekspos. “Dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat jadi tahu. Tadi mereka sangat antusias, karena sebelumnya tidak menyangka ada tempat seunik itu di daerahnya sendiri,” ungkapnya.

Menurutnya, pengembangan wisata di Nunukan bukan hanya soal promosi, tapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. “Kegiatan ini membuka wawasan dan sekaligus peluang ekonomi bagi warga. Ketika wisata berkembang, masyarakat lokal ikut terdampak secara positif,” tambahnya.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan seluruh pihak—baik masyarakat, pemerintah, maupun pelaku usaha—dapat bersinergi untuk memajukan sektor pariwisata di Kabupaten Nunukan sebagai salah satu ujung tombak Kalimantan Utara.(*)

Dengarkan Kami di Aplikasi Solatafm Nunukan