
NUNUKAN-Ada beberapa kejadian menarik yang dialami oleh tim monitoring proyek dalam perjalanannya dari PLBL Liem Hie Djung Nunukan menuju wilayah III, penyebutan yang kerap digunakan untuk wilayah di Kecamatan Sebuku, Sembakung, Lumbis, serta kecamatan – kecamatan pemekarannya, pada Jumat (13/3) lalu.
Kejadian itulah yang justru membuat perjalanan tim monitoring yang dipimpin langsung Wakil Bupati Nunukan H. Faridil Murad, dan diikuti Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sofyang, Kepala Bagian Pembangunan Alimuddin, beserta puluhan staf, menjadi lebih asyik dan berkesan.
Kejadian menarik yang pertama adalah saat speed boat yang ditumpangi rombongan monitoring proyek nyaris menerobos wilayah perairan Negara Malaysia. Peristiwa itu terjadi karena motoris speed boat ternyata belum terlalu mengenal jalur menuju Sungai Ular, Kecamatan Sei Manggaris, dermaga tujuan yang akan dituju.
Motoris salah memilih cabang anak sungai yang harus dilalui. Alhasil, bukannya mendekat ke arah Sungai Ular, speed boat itu justru makin mendekati wilayah perairan Negara Malaysia. Beruntung saat itu ada anggota tim monitoring yang menyadari kekeliruan itu.
“Nggak salah jalankah ini ? biasanya di belokkan pertama langsung lurus, kenapa ini masih belok – belok lagi,” ujarnya bertanya.
Motoris yang awalnya memacu laju speed boatnya akhirnya sadar, bahwa rute yang dipilihnya ternyata salah. Dia pun berbalik arah, speed boatnya bahkan sempat berputar- putar mencari anak sungai yang mengarah ke Sungai Ular. Beruntung ada diantara anggota tim yang membawa GPS, akhirnya dialah yang selanjutnya memandu motoris hingga tiba di Dermaga Sungai Ular.
“alhamdulillah akhirnya sampai juga, hampir tadi kita kena tangkap marine,” kata Sofyan, salah satu staf di bagian pembangunan sambil bercanda.
Kejadian menarik kedua adalah, saat iring – iringan mobil rombongan diberhentikan oleh dua orang traveler backpacker dari luar negeri di Jalan Trans Kalimantan, belum terlalu jauh dari Dermaga Sungai Ular. Dua orang bule, yang diketahui bernama Anton (22) dan Sergio (21) itu rupanya ingin ‘numpang’ di salah satu mobil rombongan. Karena semua mobil terisi penuh, kedua orang traveler asal Negara Ukraina itu pun terpaksa naik di bak belakang mobil Mitsubishi Triton yang dinaiki Wabup Faridil Murad.
Keduanya terus mengikuti rombongan kemanapun perginya, bahkan termasuk saat sama – sama bermalam di Mess Kecamatan Lumbis.
Anton dan Sergio yang mengaku masuk ke Nunukan melalui Tawau, Malaysia ini mengaku sudah hampir 6 bulan ini meninggalkan negaranya, dan pergi mencari pengalaman ke berbagai negara. Saat ini tujuan perjalanannya adalah Balikpapan – Surabaya, dan sebaliknya, untuk kemudian kembali masuk ke Negara Malaysia.
Selama dalam perjalanan, keduanya mengaku sangat terkesan dengan keramah – tamahan masyarakat di Kabupaten Nunukan yang selalu menyambutnya dengan baik, bahkan selalu memberikan pertolongan. Tidak hanya masyarakat biasa, bahkan sampai wakil bupatinya pun selalu memberi perhatian yang sangat baik.
“Mereka ini merasa sangat senang berada di Indonesia karena masyarakat kita sangat terbuka terhadapnya, karena memang sebetulnya itulah sifat asli orang kita (Indonesia) senang menolong tanpa melihat siapa dia, coba di negara lain pasti banyak sekali pertanyaannya,” kata Faridil.
Menurutnya pengalamanya selama ini di Kabupaten Nunukan akan selalu diingat dan menjadi kenangan keduanya di masa tua nanti.
“Itulah kenapa kita harus memperlakukan mereka dengan baik, karena pengalaman yang mereka dapatkan selama di Kabupaten Nunukan ini akan diceritakan kembali kepada teman – teman dan keluarganya. Sehingga kalau perlakuan dan kesan mereka baik, maka bukan tidak mungkin mereka akan kembali lagi dan mengajak teman – temannya yang lain,” ujarnya. (HUMAS)