NUNUKAN-Upaya penyebarluasan budaya gemar membaca harus dilakukan bersama antara Pemerintah dan masyarakat. Salah satunya dengan penyediaan fasilitas baca alias taman bacaan masyarakat (TBM) yang lengkap di desa.
Kepala sekolah SDN 006 Desa Binusan, Amirullah mengatakan, Kegiatan launching TBM Pagun Taka bagaimana menjadi harapan ke depan tentunya kita apa yang diharapkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan bagaimana bisa membudayakan membaca.
Membaca dari semua kalangan dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa dan seterusnya karena tantangan kita memang sekarang sedikit ada pergeseran karena dengan apa kemajuan teknologi, anak-anak, dewasa saja sudah cenderung menggunakan gadget.
“Nah bagaimana kita juga merangsang semua untuk menggunakan secara manual mungkin di sini harapan kita bagaimana TBM ini bisa optimal kemudian menyentuh, namun jangan sampai meninggalkan,” terang Amirullah yang juga sebagai pengarah.
Dikatakannya, pihaknya di SDN 006 Binusan telah melaksankanan literasi 15 menit membaca sebelum belajar, baik di awal maupun di akhir pembelajaran dan masing-masing dalam bentuk aksi nyata kami anjurkan dan wajibkan setiap kelas harus memiliki pojok baca.
“Jadi di luar daripada kegiatan belajar mengajar yang intrakulikulernya dan secara program itu nanti ada bulanan mungkin hasil untuk mengevaluasi harian. kita juga mengbangkan lewat kelas-kelas akan kita adakan mendoggeng bersama. Mungkin juga bisa di TBM karena kita berharap yang pengelola ketika jadwal itu ada di depan masyarakat maka harus ada tidak boleh kosong karena ada yang kelola, minimal dalam langkah awal kita bisa mencapai bagaimana membaca bersama, membaca nyaring kepada anak-anak begitu juga di sekolah itu program yang kami utamakan,”jelasnya,
Amirullah menyebutkan, TBM Pagun Taka telah memiliki ribuan buku diantaranya buku bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 1.678 buku dengan jumlah judul 540 judul fiksi dan modul.
“Kita dari perpustakaan sekolah juga nanti akan berkolaborasi dengan TBM Pagun Taka memimnjamkan meminjamkan buku yang ada di perpustakaan sekolah jika dijumlahkan semua buku mencapai 3.000 termasuk kamus bahasa tidung yang baru tersedia 12 eksemplar,”sebutnya.
Sementara untuk lokasi atau tempat Taman baca Masyarakat difokuskan di Rumah Adat Tidung dengan jadwal buka dua kali dalam seminggu di hari Jumat dan Sabtu sore.
“Kita akan buka dua kali seminggu di hari Jumat dan Sabtu sore, saat buka guru-guru kami dari SDN 006 siap untuk memandu karena fokus kita saling mensupport untuk kemudian ketika buku itu suplai ke TBM begitu sebaliknya. Bukan berarti masyarakat tidak diberi ruang namun karena kita baru memulai meningkatkan minat baca, sehingga kita perlahan memulainya dari anak-anak,”
“Kami berharap TBM Pagun Taka mampu meningkatkan minat baca dan mencerdaskan masyarakat kita melalui buku yang disediakan, dengan membaca buku, kita bisa mendapatkan beragam pengetahuan yang belum kita ketahui karena buku adalah jendela dunia,”pungkasnya. (*)