TKI Deportasi Ini Menunggu Petugas Hingga 1 Jam, Begini Penjelasannya

NUNUKAN-Sebanyak 105 tenaga kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran Indonesia (PMI) yang di deportasi dari Kota Kinabalu, Malaysia tiba di Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) sekira pukul 12.30 Wita.

Ketibaan Para TKI ini menampakkan hal yang tidak biasa nya. Mereka (TKI, Red) saat turun dari Speedboat langsung diarahkan masuk ke terminal Pelindo, namun berbeda yang di rasakan 105 TKI ini seakan di telantarkan oleh petugas di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.

Bacaan Lainnya

Salah satu TKI berinisial DH saat di temui mengakui saat tiba di Pelabuhan satu jam lebih menunggu di dermaga.

“Satu jam lebih kami di dermaga karena tidak ada petugas Imigrasi, jadi kami hanya duduk lantai dermaga, dengan kondisi puasa sangat tidak nyaman karena panas,” ucap DH.

Pihak Imigrasi yang di temui, Zulfan Adrian Pratam Kasubsi Lantaskim menerangkan dengan adanya kesan penelantaran TKI deportasi di Pelabuhan mengakui hal itu disebabkan petugas sedang menjalankan ibadah sholat Jumat terlebih dahulu.

Hal lainnya karena informasi yang diperoleh dari Kantor Perwakilan Indonesia di Sabah bahwa TKI deportasi akan tiba di Pelabuhan Tunon Taka setelah sholat Jumat.

Namun pada kenyataannya, Para TKI deportasi ini tiba lebih awal dari informasi yang diperoleh sebelumnya. Oleh karena itu, petugas Imigrasi yang biasa melayani di loket menjalankan sholat Jumat dulu.

“Petugas Imigrasi yang akan melayani TKI deportasi ini telah menunggu di terminal pelabuhan sejak pagi hari. Jadi tidak betul kalau dikatakan pelayanan di loket imigrasi pelabuhan itu lambat. Cuma memang karena rekan-rekan sedang sholat Jumat dulu,” terang Zulfan.

Kemudian Kepala Unit TPI Pelabuhan Tunon Taka, Karel Joni Basoke mengakui loket pelayanan dibuka setelah sholat Jumat. Tetapi tidak kesengajaan memperlambat pelayanan.

“Kita khawatir karena sebelumnya pemeriksaan kesehatan itu di depan, namun sekarang di dalam, petugas kami tentu sangat khawatir karena pelayanan TKI deportasi di loket imigrasi tanpa melalui pemeriksaan kesehatan atau dokumen bebas COVID-19,” tuturnya.

Pantauan di Pelabuhan Tunon Taka, petugas kesehatan pindah tempat di belakang terminal pelabuhan dari sebelumnya di depan pintu masuk loket imigrasi. (*/BT)

[jetpack-related-posts]