Warga Adat Tidung Sambut Kunjungan Anggota DPRD RI

NUNUKAN, Pembawakabar.com-
Masyarakat adat Tidung mengelar ritual tolak bala dan penyambutan tamu kehormatan anggota DPRD RI yang berkunjung ke Desa Binusan, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan untuk untuk memberikan bantuan berupa beras dan satu ekor sapi,Jumat (26/11).

Penyambutan anggota dprd tersebut dilakukan dengan beberapa ritual dan tari-tarian.

Bacaan Lainnya

Ketua Panitia, H. Surai dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan IRAW II yang secara resmi akan dibuka, Sabtu (27/11) hari ini.

Rudihartono, Kepala Desa Binusan.

“Sebenarnya kita mau melakukan kan gladi bersih, namun dikarenakan kita kedatangan tamu dari dari luar, jadi sekalian kita adakan ritual adat menyambut tamu kita,” katanya.

Sura’i mengakui, dirinya sangat bersemangat dan senang melihat warga Desa Binusan yang sangat antusias dalam mengikuti acara tersebur, meski diguyur hujan, masyarakat tetap beramai-ramai datang berkunjung dan meyaksikan upacara adat.

“Semoga saat pembukaan IRAW, tidak hujan sehingga upacara IRAW Tidung Borneo Bersatu ke II dapat berjalan khidmat,” ucapnya.

Sementara itu, Rudihartono Kepala Desa Binusan menyampaikan apresiasi keapada kepada warga adat Tidung dan panitia yang tetap antusias menyambut tamu.

“Selamat datang saudara kami dan kepada anggota DPRD RI Desi Sitorus, kami berterima kasih atas kontribusinya untuk IRAW II ini,”tuturnya.

Selanjutnya, Dedi Sitorus dalam sambutannya menyebutkan kedatangannya bukanlah sebagai orang dari luar, melainkan dirinya sebagai warga adat Tidung.

Hal itu dikarenakan dia dan Menteri Sosial Risma telah menerima gelar bangsawan beberapa waktu lalu.

“Gelar Bangsawan yang saya terima dari masyarakat Tidung Bulungan adalah Pangeran Wiraduta Lakson, sehingga kedatangan kami adalah karena kami merupakan saudara sesuku Tidung,” paparnya.

Dalam sambutannya, ia juga menyebutkan besarnya potensi desa-desa yang ada di Kalimantan Utara untuk dikembangkan menjadi desa wisata baik itu kehutanan, adat maupun panoramic.

“Saya pribadi sangat mendukug kegiatan yang berusaha mempertahankan dan mengembangkan adat istiadat.” Katanya.

Kekuatan bangsa, lanjut Dedi, adalah adat dan budaya. Karenanya, untuk menjaga kelangsungan adat suku budaya Indonesia perlu untuk diwariskan ke generasi-generasi muda dengan melaksanakan kegiatan yang bermuatan pengembangan adat budaya.

“Untuk merusak sebuah bangsa, cukup dengan merusak budayanya maka dengan sendirinya, bangsa itu akan hancur,” tegasnya.

Usai memberikan sambutan, acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan kontribusi secara simbolik dari Dedi Sitorus kepada Panitia IRAW II berupa dua ton beras dan Seekor sapi. (Suk/*)

[jetpack-related-posts]