Warga Mattiro Walie Cabalu Protes Bau Limbah Tahu

BONE-Warga di Kelurahan Mattirowalie Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone , mengeluhkan limbah pabrik Tahu Wahid yang mencemari lingkungan sekitar. Limbah pabrik tahu itu dibuang secara serampangan di saluran irigasi yang menuju sungai tanpa diproses lebih dahulu sehingga mengotori air dan menimbulkan bau tidak sedap.

Sementara, air sungai itu dimanfaatkan warga sekitar untuk mandi dan cuci. Pencermaran dan aroma bau busuk yang menyengat dari irigasi mengganggu penciuman warga hampir tiga tahun terakhir.

“Akibat limbah cair industri tahu tersebut mengakibatkan air sungai yang selama ini jernih dan dapat digunakan sebagai sumber air bersih kini telah berubah warna menjadi keruh dan berbau busuk sehingga tidak dapat lagi digunakan sebagai air bersih,” ujar Erni, warga Mattirowalie, Minggu (24/11/19).

Karena pencemaran tersebut, Tiga Puluh kepala rumah tangga yang bermukim disekitar mengeluhkan bau dan keruhnya air sungai Cabalu dan meminta Pemerintah untuk memberikan solusi dan jika tidak ditanggapi Pemkab Bone, warga mengancam akan melakukan upaya hukum.

Sementara pihak Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Bone, Andi Habibie menegaskan akan segera melakukan pengecekan dilapangan, jika memang ditemukan pelanggaran maka akan diberi sanksi ke pihak perusahaan hingga pencabutan ijin.

Hingga saat ini Pemilik Pabrik tahu Wahid belum bisa memberikan jawaban dengan alasan sedang berada diluar kota.

“Pimpinan sedang diluar kota, mohon maaf saya tidak bisa memberikan penjelasan, silahkan datang lagi besok atau lusa,” Kata Seorang Wanita yang merupakan Istri pemilik Pabrik Tahu.

Muh.Ishaq Hammer

Dengarkan Kami di Aplikasi Solatafm Nunukan